💔Ekstra part

31.6K 1.4K 341
                                    

💔HANCUR💔

Dua Bulan Kemudian...

Sendy menatap kosong ke arah tempat duduk Abel di kelas. Sudah dua bulan gadis itu tidak bertemu Abel.

Kepergian Abel, memang belum ada yang mengetahuinya selain keluarga.

Bahkan, Kania, Vigo, dan Sendy belum mengetahui itu.

"Bel, kenapa susah banget nemuin lo. Semarah itu lo sama gue, sampe-sampe lo ngilang kayak ditelen bumi," gumam Sendy.

Sendy rindu Abel. Dia sangat merindukan Abel. "Gue kangen lo, suer deh. Gue juga mau minta maaf sama lo."

Sendy memilih untuk ke kelasnya, karena bel masuk sudah berbunyi.

Bruk!

"Dunia sempit amat, harus tabrakan sama mantan," desis Sendy.

Adrian tidak menjawab dia hanya tersenyum, kemudian menahan tangan Sendy. "Gue mau minta maaf, buat semua kesalahan gue selama jadi pacar lo. Sekarang gue sadar kalo duit bukan segalanya, walaupun segalanya butuh duit."

Sendy tidak percaya ini. Seorang Adrian meminta maaf dengan tulus. "Lo kesambet apaan?"

"Gue serius, Sen. April yang udah buat gue sadar."

"Bagus, lo udah sadar. Gue seneng lo sama April, karena dia tulus buat lo. Kalo bukan April gue yakin lo bakal terus jadi brengsek!"

"Haha... yah, Sen. Lo bener, makanya gue beruntung bisa dapetin April. Ngomong-ngomong, lo mau maafin gue, kan?"

Sendy mengangguk. "Gue udah maafin lo, sekalian makasih, karena lo gue jadi dapet pelajaran buat nggak bego jadi cewek. Biar nggak dimanfaatin lagi."

Adrian menggaruk tengkuk lehernya. "Tajem. Setajem silet, tapi bener, sih."

"Yaudah, kita udah nggak ada urusan lagi, gue mau ke kelas dulu." Sendy hendak pergi, tetapi ditahan Adrian.

"Gue juga mau minta maaf sama Abel, tapi udah lama gue nggak liat dia di sekolah. Lo tau dia di mana?"

Sendy mengembuskan napasnya pelan. "Gue juga nggak tau dia di mana. Itu anak ngilang kayak ditelen bumi."

Adrian memangutkan bibirnya, kemudian membiarkan Sendy pergi.

Kring!

"Untuk seluruh Siswa-Siswi. Harap berkumpul di lapangan, segera!"

Semua berkumpul di lapangan, sambil saling bertanya ada apa, karena tidak biasanya kepala sekolah menyuruh seluruh murid seperti ini.

Tangan kepala sekolah terangkat, memberikan tanda untuk semua berdiam terlebih dahulu.

Setelah semua tenang dan suasana juga sudah hening. Kepala sekolah mulai membuka suaranya.

"Selamat pagi, maaf saya menganggu waktu belajar kalian, tapi saya harus sampaikan ini, karena menyangkut salah satu siswi di sekolah kita."

"Berita duka saya dapatkan pagi ini. Bahwa siswi yang bernama Kayla Christabel Sharon, sudah meninggal dunia sejak dua bulan yang lalu." Surapmo yang sudah memberitahu tentang kepergian Abel kepada kepala sekolah, dia rasa sudah waktunya semua orang tahu.

HANCUR! [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang