💔HANCUR💔
Abel sedikit berlari mengejar Sendy yang baru saja ke luar dari kelas.
"Sendy!" Abel merangkul Sendy.
"Hem?" Sendy menaikan satu alisnya.
"Abel izin, ya. Mau pulang bareng Vigo aja," ucap Abel dengan mata bebinar.
Sendy melipatkan tangannya di dada kemudian menghadap Abel. "Langsung pulang apa mau jalan-jalan berdua dulu?"
"Hehe... jalan-jalan dulu, Nggak apa-apa, kan?"
"Tapi ada syaratnya."
"Apa?"
Sendy menaruh jari telunjuknya di dagu kemudian tersenyum jahil. "Pulang bawain gue makanan."
"Siap, Bos!"
Sendy mengambil ponsel Abel yang berada di kantong atasan seragamnya. Dia mengetik sesuatu di sana, kemudian menyerahkan kembali pada Abel.
"Pulangnya, jangan kelamaan! Gue tunggu kabar baiknya Vigo nembak lo." Sendy mengedipkan sebelah matanya, kemudian melangkah pergi.
"Kayaknya gue udah dapet restu dari sahabat lo," celetuk Vigo, entah sejak kapan dia datang.
"Eh, Vigo dari kapan di sini?" tanya Abel sambil berbalik dan menatap Vigo.
Vigo mendekatkan wajahnya ke telinga Abel, meniup pelan membuat bulu Abel meremang. "Dari tadi, Sayang."
"Vigo, jauhan dong," cicit Abel.
"Kenapa, hem?"
"Abel merinding terus makin baper kalo Vigo deket begini. Abel susah napas, Vigo jauhan dulu, Abel mau ngambil napas."
Dengan perlahan Vigo menjauhkan wajahnya dan menatap Abel yang sedang mengambil oksigen.
Jadi, benar gadis itu sejak tadi menahan napasnya.
"Lo beneran nggak bisa napas tadi?" tanya Vigo.
Abel mengangguk malu. "Makanya jangan begitu terus, kalo napas Abel abis gimana?"
"Ada gue, tenang aja." Vigo merangkul Abel dan membawa gadis itu menuju parkiran.
"Maksudnya?"
"Gue kasih napas buatan. Mau, kan? Kapan lagi dapet napas dari cowok ganteng."
Abel melirik ke kanan dan ke kiri. "Huft, untung nggak ada yang denger."
"Mau yang lain denger?" Vigo bersiap untuk teriak, tetapi sudah ditahan oleh Abel.
"Jangan gila, Vigo. Ini sekolahan!" decak Abel.
"Vigo melepaskan tangan Abel dari bibirnya, kemudian mengarahkan ke bibir Abel.
Posisi, Abel sedang mencium tangannya sendiri. "Tangan lo abis nutup mulut gue, terus sekarang di mulut lo sendiri. Artinya, kita udah ciuman secara nggak langsung."
KAMU SEDANG MEMBACA
HANCUR! [END].
Подростковая литература[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] {PART MASIH LENGKAP, SUDAH ADA SEKUELNYA: KESEMPATAN!} (Fiksi Remaja, Romansa) Warning: Cerita ini mengandung bawang, jika tidak kuat membacanya silakan mundur. "Mama! Abel dapet juara dua lomba nulis cerpen!" "Papa! Abel j...