1.1

1.7K 350 46
                                    

Bughhh

"Lo apain Kak Jaehyun anjing!!",

Bughh

Bughh

"Mark udah!", Winwin yang baru saja sampai di tempat kejadian langsung menarik tubuh Mark menjauh dari Taeyong.

"Lepasin gue!!", Mark memberontak. Berusaha melepaskan diri dari pegangan Winwin.

"Mark udah!",  Winwin tetap mencoba untuk menenangkan.

Tapi Mark masih memberontak. "Lepasin gue. Dia harus dikasih pelajaran!", ucapnya sambil menunjuk-nunjuk Taeyong yang masih terkapar di lantai.

"Mark! Lo nggak liat Kak Taeyong udah babak belur kayak gitu? Dia bisa mati! Lo nggak berniat bunuh temen sendiri kan?", Bentak Winwin. Jika dengan ucapan halus tidak bisa menyadarkan Mark, maka terpaksa dia menggunakan kata-kata kasar.

Tapi ucapan Winwin memang benar. Taeyong sudah babak belur, bahkan sepertinya dia tidak bisa bangun sendiri. Sedangkan Mark hanya luka-luka kecil di wajah dan juga sudut bibirnya sedikit robek. Sepertinya Taeyong hanya sempat melawan di awal saja.

"Gue nggak peduli! Temen macam apa yang tega dorong temennya sendiri dari lantai 2",

Winwin terdiam. Bahkan semua orang yang baru saja sampai di tempat kejadian juga langsung terdiam.

"Udah gue bilang, bukan gue yang dorong Jaehyun. Dia temen sekamar gue. Nggak mungkin gue tega bunuh dia", ucap Taeyong menjelaskan. Ya, walaupun suaranya lemah sekali.

"Justru karena lo temen sekamarnya makanya lo lebih leluasa buat bunuh dia!", Sentak Mark.

Winwin mengelus pundak Mark, berusaha menenangkan pemuda itu. "Mark tenang dulu. Kita nggak bisa asal nuduh kalau nggak ada bukti yang jelas", ucapnya bijak.

"Jelas-jelas gue liat dia berdiri santai di sana sedangkan Kak Jaehyun udah terkapar di bawah!".

"Bukan gue sumpah. Bukan gue. Gue baru aja balik dari dapur ambil air minum", jelas Taeyong lagi.

Mark mendecih. "Bisa aja itu cuman alibi lo kan!",

"Mark, Kak Taeyong nggak bohong. Gue ketemu dia di dapur tadi", balas Jaemin dari belakang.

Dan sekarang semua orang mengarahkan pandangannya pada gelas kaca yang sudah pecah beserta genangan air di lantai.




















3 orang sedang berkumpul di sebuah tempat yang sepi. Sebut saja si Pengatur rencana, si eksekutor, dan si bisa diandalkan. Entah apa yang sedang mereka lakukan.

"Rencana lo bagus banget ihh. Bakalan seru pasti", ucap si eksekutor kepada temannya.

Si Pengatur rencana terkekeh pelan. "Hehe, biasa aja sih".

"Gue nggak tau harus berterimakasih kayak gimana lagi sama kalian. Kalau kalian nggak bantuin gue, mungkin idup gue udah hancur", si eksekutor menatap temannya satu persatu. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kemudian menganggukkan kepala.

"Tentu, kita nggak mungkin tega biarin idup lo hancur", balas si bisa diandalkan.

"Yoii. Mereka pasti bakalan ngerti kok", si Pengatur rencana menyetujui.

"Ehh tapi gue jadi kasian sama Kak Taeyong", si bisa diandalkan mengubah topik.

Kedua temannya mengangguk setuju. "Bener banget. Gimana kalau selanjutnya Kak Taeyong aja? Nggak tega gue ngeliatnya", saran si eksekutor.

Save Me || NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang