0.2

2.8K 439 25
                                    

Winwin menghembuskan nafas perlahan. Sesaat dia menatap Doyoung yang sedang khusyuk bermimpi. Ini sudah tengah malam. Namun, matanya masih saja terjaga.

Pikirannya melayang pada kejadian beberapa waktu yang lalu. Saat kembali dari toilet, dia menemukan gumpalan kertas yang isinya seperti peringatan. Dia pikir itu hanyalah pekerjaan iseng salah satu temannya. Tapi ternyata, bukan hanya dirinya yang mendapat pesan tersirat itu.

Setelah selesai makan malam tadi, dia tak sengaja mendengar perdebatan dari kamar Taeyong dan Jaehyun. Jika itu perdebatan biasa, maka dia tak akan ambil pusing.

Namun, ketika berdebat mereka berdua menyebut kertas yang berisi peringatan. Persis seperti kertas yang dia peroleh. Hal itu tentu saja menyita perhatiannya.

Taeyong bersikeras bahwa itu adalah sebuah peringatan. Sedangkan Jaehyun juga bersikeras bahwa itu hanya permainan iseng.

"Eunghh", suara lenguhan Doyoung tetap tak membuyarkan lamunannya.

"Winwin? Lo nggak tidur?", tanya Doyoung dengan suara serak khas bangun tidur. Namun yang ditanya tak menjawab, membuatnya mengernyit heran.

"Winwin!", sentak Doyoung, membuat sang pemilik nama langsung tersadar.

Winwin menatap Doyoung bingung bercampur kesal. Teriakan temannya barusan membuat pikiran yang sedikit demi sedikit terkumpul di kepalanya lenyap seketika.

"Apaan?", sungut Winwin.

"Wuihh, santai bro",

"Lo duluan yang mulai",

"Lah, kok gue?", ujar Doyoung tak terima.

"Iya, gara-gara lo semua pikiran gue buyar",

Doyoung mengerutkan dahi, heran. "Emang lo mikirin apa sih? Daritadi gue panggil nggak nyahut-nyahut",

"Ehm...", Winwin menggantungkan ucapan. Terlihat berpikir apakah dia harus memberitahu teman sekamarnya itu atau tidak. Tapi, kalau teman-temannya yang lain juga mendapat peringatan yang sama, berarti-

"Lo nemu kertas yang isinya peringatan nggak?", tanya Winwin pada akhirnya.

Doyoung menghembuskan nafas pelan. "Oh, gue kira apaan",

"So?",

"Iya, gue nemu tadi. Dideket tangga waktu gue pulang dari kampus", paparnya.

"Terus lo ngerasa aneh nggak?",

Doyoung terdiam, terlihat berpikir. "Nggak tau. Gue pikir itu pekerjaan iseng kalian. Makanya gue buang",

"Gue awalnya juga mikir kayak gitu. Tapi tadi pas lewat kamar Jaehyun sama Kak Taeyong, gue liat mereka berantem masalah kertas itu. Kan gue berubah pikiran",

"Bang Kun juga dapet", sahut Doyoung cepat.

"Tau darimana lo?",

"Gue tadi ngeliat dia buang kertas gitu. Tapi nggak gue tanyain lebih lanjut",

Dan jawaban itu berhasil memporak-porandakan kembali pikiran Winwin.









































Jaehyun tengah berkutat dengan peralatan dapur. Setiap hari, dia memang bertugas menyiapkan makanan untuk teman-temannya. Tentu saja dengan bantuan Doyoung dan Jaemin ~yang tiba-tiba datang dan menawarkan diri untuk membantu

"Kita mau masak apa Kak?", tanya Jaemin yang sejak tadi hanya mondar-mandir mengambil alat dan bahan sesuai instruksi Jaehyun.

"Yang gampang aja. Nasi goreng, Nugget sama ayam goreng", sahut Jaehyun tanpa mengalihkan fokusnya.

Save Me || NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang