"Jungwoo dari semalem nggak balik ke kamar",
Uhukk... uhukk...
Pernyataan singkat dari Yuta selaku teman sekamar Jungwoo mampu membuat Jaehyun dan Taeyong tersedak makanannya. Buru-buru keduanya menegak habis segelas air di depan mereka.
"Lo serius?", tanya Jaehyun meyakinkan. Memang sejak tadi Jungwoo tidak menampakkan diri. Bahkan sampai semua orang berkumpul di meja makan untuk sarapan pun dia tetap tidak ada.
Yuta mengangguk mantap. Hah, Jaehyun pikir temannya itu masih ngebo atau mandi gitu. Dia jadi menyesal tidak mengikuti Jungwoo sampai kamar kemarin. Bahkan seharusnya dia juga menemani Jungwoo tidur.
Seketika pandangan mata Jaehyun beralih pda dua orang yang saat ini duduk berdampingan.
"Apa", sadar ditatap sinis seperti itu, Haechan menyahut ketus.
"Lo-",
Ting tong ting tong ting tong
Belum sempat Jaehyun menyelesaikan kalimat, bel rumah berbunyi. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Siapa coba yang bertamu tanpa membawa akhlak seperti itu.
"Gue aja yang buka. Sekalian gue bejek-bejek kepalanya", ujar Mark yang terlanjur dibuat kesal. Masalah Jungwoo yang ngilang aja belum kelar udah mau tambah masalah lagi.
Setelah kepergian Mark, suasana kembali hening. Hingga beberapa detik kemudian Mark kembali lagi dengan raut wajah yang tidak bisa di deskripsikan.
"Di ruang tamu ada gembel yang bawa seperangkat koper beserta tas-tasnya", ucapnya memberitahu dengan nada kesal.
"Yo bro!", sapa Lucas riang begitu mengetahui tamu yang datang. Kemudian dia memeluk tiga orang itu bergantian. Yangyang, Xiaojun, dan yang terakhir Hendery. Yang paling dekat dengan Lucas itu Hendery. Selain karena mereka satu fakultas, sifat mereka juga sama-sama bobrok.
"Kalian ngapain ke sini?", lain Lucas lain lagi Yuta. Sosok itu malah mendengus kasar saat melihat tamu tak berakhlak itu.
"Kita pindahan dong. Seneng nggak? Seneng nggak? Ya seneng lah masak nggak", balas Hendery dengan cengiran lebarnya.
"Pindahan?", beo Jaemin tak mengerti.
"Hmm. Gara-gara Hendery kita diusir dari asrama", ucap Xiaojun memberitahu. Kini semua mata beralih pada sosok yang menjadi malah tersenyum lebar itu.
Dengan kepedeannya, Hendery semakin memperlebar senyuman sebelum akhirnya menjelaskan dengan detail. "Jadi gini-",
"Gitu",
Pletak
"Yang jelas bambank", Winwin mendaratkan jitakan di atas kepala sang teman karena terlalu kesal dengan penjelasannya. Bukan penjelasan sih, orang Hendery cuma ngomong jadi gini gitu doang.
"Ya kalau kejelasannya gue nggak tau lah. Orang gue nggak salah apa-apa. Mereka aja yang lebai pake laporin gue ke kepala asrama. Jadi diusir deh gue nya", sungutnya berapi-api.
Yangyang yang melihat itu mendengus kasar. "Terus lo naruh kodok ijo di setiap kamar itu apa kalau bukan kesalahan",
"Ya kan gue cuma iseng", sewot Hendery, masih berusaha membela diri.
"Tunggu. Maksudnya gimana? Gue nggak paham", Chenle dengan segala kebingungannya menyahut. Dia benar-benar tidak paham bung!
"Gini loh. Kalian tau kan kalau kita itu udah dikucilin sama penghuni asrama hewek-hewek karena keusilan Hendery. Bahkan kita bertiga disuruh tidur di kamar paling belakang. Bukannya tobat, Hendery malah tambah ngisengin mereka. Jadi ya gini. Kita dilaporin ke kepala asrama terus di usir", papar Xiajon sedetail-detailnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me || NCT ✓
Mystery / Thriller❝ Mau membantu memecahkan kasus kami-?? ❞ Dalam sebuah asrama, terror ini terjadi. Terror yang menyebabkan satu persatu dari mereka mati ataupun menghilang. Tidak ada yang tau kejadian sebenarnya. Mereka semua berkamuflase. Tidak ada yang bisa diper...