1.5

1.7K 374 65
                                    

Cek cek
Ada yang masih nungguin nggak wkwk
Maaf baru sempet update
Btw aku pingin cepet-cepet namatin book ini
Dan kayaknya satu sampe tiga chapter lagi bisa lah tamat
Bisa kurang bisa lebih sih
Tergantung ide yang muncul tiba-tiba nanti haha
Ya udahlah langsung baca aja:D
Janlup vote dan comment

✨✨✨

Winwin mengepalkan tangannya. Dia tidak bisa tinggal diam lagi setelah mengetahui hal besar dari Haechan kemarin.

Haechan berhasil menahannya di rumah sakit selama dua hari. Namun sekarang, dia harus mulai bergerak. Atau jika tidak, dia bisa kehilangan semua temannya yang tersisa.

Ngomong-ngomong tadi Jeno datang. Dia yang menggantikan Winwin untuk menjaga Haechan.

"Gue nggak bakal maafin mereka",

Langkahnya semakin lebar. Ucapan Haechan dua hari yang lalu kembali terngiang.

Flashback on

"Sini gue bisikin".

Winwin mendekat, telinganya menempel di mulut Haechan.

"Kak Lucas".

Hanya satu nama. Tapi bisa membuat jiwanya tergoncang. Lucas? Benarkah? Atau Haechan hanya mengada-ada?

Winwin harus memastikannya sendiri. Maka dari itu, dia berdiri hendak kembali ke asrama. Tapi Haechan menahannya.

"Jangan sekarang. 2 hari. Tunggu sampai 2 hari lagi, baru kita bisa nentuin langkah apa yang bisa kita lakuin", ucap Haechan.

Winwin mengernyit tak setuju. "Kalau bisa dicegah kenapa harus nunggu?", Protesnya.

Haechan menghembuskan napas pelan. Sabar. "Kalo lo kesana sekarang, yang ada lo yang bakalan mati duluan".

Winwin diam. Namun lima detik kemudian dia kembali menyahut. "Gue lumayan deket sama Lucas. Mungkin gue bisa sadarin dia", ucapnya, ragu.

"Lo kira psikopat bakal dengerin keluarganya waktu mau bunuh-bunuhan? Keluarga aja nggak di dengerin apalagi yang cuma temen", Haechan tersenyum miring.

"Terus gue harus gimana? Diem aja?".

"Untuk sementara itu yang lebih baik. Lo diem disini sambil mikir rencana. Kalo udah mantep, baru balik kesana", perintah Haechan.

Winwin hanya menundukkan kepala, sebelum perkataan Haechan selanjutnya berhasil membuatnya mendongak.

"Oh iya satu lagi. Pelakunya bukan cuma Kak Lucas. Waktu gue dibekep karna liat penculikan Kak Jungwoo, gue denger suara Chenle. Kayaknya dia yang bekep gue. Terus gue denger dia bisikin sesuatu. Katanya gini 'kita terdiri dari empat orang. Gue si bisa diandalkan. Terus ada si pengatur rencana, si eksekutor, dan-' aduh gue lupa. Waktu itu gue udah diambang kesadaran soalnya".

Winwin menatap Haechan datar.

"Ah ya gue inget. Dan si ketua".

Flashback off

Winwin kembali memutar otak. Chenle sudah mengaku kalau dirinya si bisa diandalkan. Dia ditelpon Xiaojun kemarin.

Lalu Lucas? Kemungkinan besar Lucas adalah si eksekutor karna Haechan sering melihatnya melancarkan aksi. Berarti sekarang dia tinggal mencari tau siapa si pengatur rencana dan si ketua.

Save Me || NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang