1.7

1.7K 369 130
                                    

Haii
Lama banget nggak update ya?
Maaf, selain karna sibuk di rl aku juga agak bingung gimana caranya nulis part pergelutan. Aku kan cinta damai mwehehe
Yaudah lah langsung baca aja
Maaf kalau nggak sesuai ekspektasi
Happy reading:)

-------

"Sekarang apa rencana lo?", Winwin bertanya. Ingat! Dia diseret kesini tanpa tau apapun.

Mark menghembuskan napas kesal. "Kalo gue udah punya rencana, ngapain gue repot-repot ngangkut lo".

Dia itu sebenarnya cerdas, tapi emm gimana ya. Otaknya suka konslet kalau harus memikirkan hal-hal yang diluar kemampuannya.

Winwin terkekeh. "Ya barangkali lo tinggal ngajak beraksi gitu",

"Nggak lah. Bantuin gue mikir dulu",

Winwin mengangguk. Setelah itu, suasana menghening. Bukan mengheningkan cipta tapi. Sksk, garing.

Suasana menghening. Winwin berpikir keras. Sangat keras sampai-sampai dia memejamkan matanya. Sedangkan Mark, dia menatap kosong ke depan. Mencoba menerawang sesuatu yang bahkan tidak dia ketahui apa itu.

"Bentar-bentar. Lo tau basecamp mereka nggak?",

Mark menoleh cepat. Sedikit mengerjapkan mata kemudian mengangguk. "Gue sempet denger namanya sih. Tapi belom pernah survei kesana", jelasnya.

"Lo tau jalan kesana?",

Mark nyengir lebar, kemudian menggeleng. Winwin mendengus. "Terus gimana kita bisa kesana".

"Lo kudet amat sih kak. Google map kan ada", sahut Mark.

"Google map itu menyesatkan. Gue pernah kesasar gara-gara dia", cibir Winwin.

Mark memutar bola matanya. "Itu mah lo yang nggak bisa make".

"Yaudah coba search sekarang. Jauh dari sini atau nggak? Takutnya ada yang mata-mata di sekitar sini nanti", titah Winwin.

Mark mengangguk, mengeluarkan ponsel, lalu mulai menelusuri aplikasi penunjuk arah itu. Agak lama karna ternyata sinyal disana tidak mendukung. Daritadi hanya lingkaran berputar-putar yang menghiasi layar.

"Nggak ada sinyal?", Winwin menaikkan sebelah alis.

"Wait. Sabar kak. Kita harus sabar. Nggak boleh  terburu-buru", balas Mark sok bijak. Padahal mah dia juga sudah greget sendiri. Rasanya sampai ingin membanting ponselnya, tapi sayang ponsel mahal.

"Lo udah nyari 10 menit dan nggak ketemu Mark Lee", jengah Winwin.

"Bukan nggak ketemu. Tapi belum ketemu", Mark meralat.

"Serah lo. Emang tempatnya dimana sih?", Lama-lama Winwin kesal sendiri.

"Villa Revormen".

Winwin mengernyit. "Kayak pernah denger", kemudian otaknya kembali berputar. Mencoba mengingat dimana dia mendengarkan nama Villa itu.

"Villa nya Chenle".

Winwin menjentikkan jari. Akhirnya terjawab juga. Walaupun yang jawab Mark.

"Gue kayaknya tau jalan. Tempatnya 500 meter dari sini", ucap Winwin kemudian.

Mark menatap kesal. "Kalau tau kenapa nggak bilang daritadi ishh. Gue udah emosi sama sinyal nihh", semburnya.

"Katanya harus sabar. Kok marah-marah".

"Ya habisnya lo sih kak. Nggak peka! Dasar!".

"Helehh. Lo aja nggak ngasih tau nama tempatnya tadi. Ya gue mana tau", bela Winwin.

Save Me || NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang