You Are Mine🔞 TAMAT.

9. Rasanya Ingin lagi.

🔥🔥

Up menemani malam Minggu , maaf jika typo bertebaran .

Happy Reading. . . .

******

Sampai di rumah Daddy langsung istirahat untuk sementara semua urusan di serahkan kepada Julio sekretaris Daddy dan aku juga harus membantu Julio di kantor dan Daddy dia memilih di rawat di rumah dari pada di rumah sakit dan aku tidak bisa menolak keinginan nya itu .

"Daddy istirahat dulu ya nanti akan Izzie bangunkan saat makan malam !" Perintah Lizzie ke Daddy .

"Iya kamu juga istirahat ya  besok kan kamu harus gantiin Daddy di kantor. Ujar Gray Williams Daddy Lizzie.

"Iya dad dan aku akan menemui Anton di bawah ." Ujar Lizzie lagi.

"Emm." Jawab Daddy dan langsung tidur.

Lizzie pun menemui Anton di ruang tamu yang setia menunggunya. "Maaf ya menunggu lama." Kata Lizzie.

"Iya tidak apa apa sayang." Sambil tersenyum tampan.

"Aku akan mengajukan cuti ke kampus selama 2 Minggu untuk menggantikan Daddy , jadi kamu tidak perlu menjemputmu karena Julio akan menjemputku nanti." Ujar Lizzie.

"Tidak aku yang akan menjemputmu setiap hari , mengerti ?" Kata Anton.

"Aku tidak mau merepotkan mu Anton bukanya kamu sibuk juga di kantor?"

"Apapun untukmu akan aku lakukan Zizie dan lagi pula sepertinya masalah perusahaan kamu ini ada hubungannya dengan wanita itu." Ungkap Anton yang membuat Lizzie bingung.

"Siapa maksud kamu Anton ? Jangan bilang mantan kamu itu?" Tanya Lizzie.

"Mungkin karena Felix belum mengabariku tentang masalah ini , mungkin ada yang menyembunyikan kepala keuangan perusahaan kamu."

"Apa mungkin Maria tau kemana laki laki itu pergi?" Tebak Lizzie.

"Aku akan menyuruh seseorang membuntuti Maria , jangan khawatir kita pasti menemukan wanita jalang itu."

"Baiklah aku akan pulang dulu besok pagi aku akan menjemputmu." Yang hanya di anggukin Lizzie dan Anton langsung pergi meninggalkan rumah Lizzie dan sebelum pergi Anton menyempatkan untuk memeluk dan mencium Lizzie tanpa adanya perlawanan dari Lizzie.

Dalam perjalanan pulang Anton Anton mendapatkan telp dari Maria dan dia abaikan tapi si penelpon tidak menyerah Maria terus menerus menelpon Anton , dan akhirnya Anton pun menyerah untuk tidak mengangkatnya.

Call. . . .

Maria

"Hallo sayang kamu di mana , apa kita bisa bertemu sekarang?"

Anton

"Mau apa kamu bukankah sudah aku katakan jangan pernah menggangu ku lagi."

Maria

"Aku tidak akan mengganggumu sayang tapi aku Memang ingin menemuimu."

Anton

"Baiklah dimana kita bertemu?"

Maria

"Kita ke restoran alamatnya di xxxx."