Tiga tahun kemudian.
"Daddy~~~~~Daddy~~~~~~~Daddy......!!!!!" teriak Anzie dengan kakinya yang pendek berlari menuju Anton Daddy nya yang baru pulang dari kantor.
"Ada apa sayang jangan berlari-lari nanti jatuh!" ujar Daddy nya sambil menggendong Anzie dan berjalan menuju ruang tamu.
"Tidak apa-apa, Daddy. Azie tidak akan jatuh." Jawab Anzie khas anak kecil.
"Aku sudah memperingatinya dari tadi jangan berlari-lari tapi dia tidak mendengarkan ku." Ucap Lizzie yang ikut bergabung ikut duduk di sofa ruang tamu dengan membawa secangkir kopi untuk suaminya.
"Azie tidak belari, Daddy. Papi bohong dan Azie selalu mendengalkan kata papi." Ucap Anzie sambil menunduk sedih di hadapan Daddy nya.
"Ohhh ok, Papi tidak berbohong kamu ingin mengadu domba Papi dan Daddy agar kita bertengkar apa begitu mau kamu...!!! Bentak Lizzie karena kebiasaan Anzie selalu menta perhatian Daddy nya.
Anzie menundukkan kepala dan tiba-tiba suara Isak tangis terdengar di telinga Anton dan Lizzie. Dan Anzie menangis dalam diam air matanya sudah mengalir deras di kedua pipinya yang gembul.
"Ohhh, maafkan Papi, Papi tidak akan membentak Anzie lagi tapi Anzie juga harus janji untuk menjadi anak yang penurut!" Lizzie menjulurkan jari kelingking ke Anzie untuk mengikat janji dengan Anzie.
Anton yang melihat mereka berdua hanya terdiam sambil tersenyum tanpa ingin ikut campur urusan anak dan ibu itu.
Anzie mengulurkan jari kelingkingnya dan menautkan satu sama lain. "Iya, Anzie janji akan nurut sama Daddy dan Papi tidak nakal lagi." Ucap Anzie dan spontan Lizzie memeluk Anzie yang berada di pangkuan Anton dan Anton pun ikut memeluk mereka berdua.
"Kalian malaikatku jangan pernah bertengkar ya aku sangat mencintai kalian berdua. Bahkan untuk menjaga kalian berdua aku rela melakukan apa saja untuk kalian."
Saat makan malam telah tiba Anton, Lizzie, Anzie dan tidak lupa tuan Gray tentunya. Mereka sedang menikmati makan malam dengan santai dan penuh canda tawa. Sedikit kelakuan dan celotehan Anzie yang lucu membuat mereka tertawa terbahak-bahak, membuat suasana rumah mereka sedikit ramai sekarang.
"Daddy, maukah besok mengajak Anzie jalan-jalan seharian?" tanya Anton.
"Memang kenapa aku besok ada rapat penting tidak bisa diwakilkan, memang kalian mau kemana?" ujar Gray.
Dengan canggung Anton menjawab. " Aku mau bulan madu, Daddy. Aku ingin membuat adik untuk Anzie." Kata Anton yang langsung di pukul lengan nya oleh Lizzie.
"Kakek, aku besok ikut ke kantol boleh ya?" ucap Anzie tiba-tiba.
"Baiklah Anzie besok boleh ikut kakek tapi Anzie tidak boleh nakal ya, dan besok kamu harus bangun pagi untuk berangkat ke kantor bersama kakek..! Perintah Gray ke Anzie.
"Hole~~holeeeee, besok ikut ke kantol kakek. Sorakan Anzie.
******
Paginya pukul lima pagi Anzie sudah heboh membangunkan Daddy dan Papi nya, karena kebetulan mereka tidak mengunci pintu kamar penghubung mereka.
"Daddy~~~~~, Papi~~~~~~ kalian bangun Azie mau di mandiin, Azie mau ikut kakek ke kantol...!" teriak Anzie sambil naik ke ranjang dan mengguncang tubuh mereka.
"Eugghhhhhh, ini masih pagi sayang." Ujar Lizzie sambil menarik tubuh Anzie ke pelukan untuk kembali tidur.
"Iya, sayang kita tidur lagi saja kakek ke kantor nanti jam delapan!" perintah Anton.
"Tidak, Daddy, Papi aku harus sudah rapi ketika kakek bangun nanti." Rengek Anzie masih tidak mau mengalah.
"Ok, baiklah." Dengan malas Lizzie pun bangun dan menyiapkan keperluan mandi anak tersayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine🔞 TAMAT.
FantasyBudayakan Follow Sebelum baca Dan Vote Setelah baca , bisa juga vote dulu baru baca . 😂😂 Gak usah pakai deskripsi ya langsung aja baca Cerita ini mengandung Boy love jadi yang tidak suka dengan cerita genre ini silakan minggir dengan tenang supa...