0.2 Perkenalan Para Puteri

38 2 4
                                    

Sebuah ruangan dengan interior dedaunan yang memutari seluruh dinding begitu penuh dengan suara riuh. Para siswa baru saja masuk tiga bulan lalu sudah saling mengenal, terutama para bangsawan Treasure yang dikenal sangat tampan. Mereka begitu populer, bahkan dikalangan kakak kelas.

Tapi seketika semua diam saat seseorang datang dengan tatapan tajam.

"Selamat pagi semua," salam nya.

"Selamat pagi Mr. Suga!" jawab semua murid tersebut.

"Kita kedatangan murid baru, mereka akan memperkenalkan diri, semua diharapkan tertib,"

Lalu lima orang gadis memasuki ruang kelas, setelah diberi perintah oleh Suga. Guru yang mengajar kelas tersebut.

"Silahkan perkenalkan diri kalian," ucap Suga.

Kelima gadis yang tak lain adalah puteri bungsu para raja menolehkan pandangan kesalah satu puteri yang menggunakan earphone. Dia sadar maksud tatapan dari teman - temannya, akhir nya dia melepas earphone nya dan melangkah kedepan satu langkah.

"Seenggak nya dia bisa memulai," bisik salah satu puteri.

"Eve," ucapnya dengan tanpa ekspresi.

"Coba kamu perkenalkan secara spesifik, seperti nama panjang, asal atau mungkin keturunan," ucap Suga.

"Yuki Evelyn, kerajaan Cherry Blassom," ucap puteri tersebut. Seketika semua hening.

"PUTERI EVE?" teriak Doyoung tanpa sadar. Membuyarkan keheningan yang terjadi, kelas tiba - tiba menjadi ricuh.

"Weih gila, puteri bungsu satu sekolah ma kita,"

"Gue nggak mimpikan? Jadi.... Heh?"

"Astaga, dingin amat kayak negara nya,"

Dan berbagai tanggapan lainnya, Eve melangkah mundur lalu memasang kembali earphone nya.

"TENANG SEMUA!" teriak Suga membuat seisi kelas diam.

"Maafkan atas kekacauan barusan," ucap Suga.

Eve hanya mengangguk, sungguh dia tidak peduli. Walaupun dia menyukai ketenangan, tapi dia juga tidak keberatan dengan suara ricuh. Asalkan tidak mengganggu dia.

"Silahkan selanjut nya,"

Seseorang disamping Eve maju satu langkah dengan senyum canggung, dia memperkenalkan diri.

"Stevani Ambrella, dari kerajaan Middlemist Camelia," ucapnya. Semua murid nyaris berisik kembali, tetapi segera mendapat tatapan tajam dari Suga. Stevani kembali mundur, di sambung seseorang disamping nya yang selalu nampak ceria. Bahkan, beberapa siswa disana berbisik karena senyum puteri tersebut yang tentu saja membuat salah tingkah.

"Hallo, kenalin aku Illona Yoshelin, dari kerajaan Dune Primrose. Panggil aja Illona, salam kenal semua!" ucap Illona.

"Sal-salam kenal juga," ucap semua siswa ragu-ragu, sambil memandang kearah Suga. Yang dipandang tetap memasang wajah kurang bersahabat.

Illona mundur, lalu berlanjut ke puteri yang ada disebelah nya.

"Arletta Eifellart, dari kerajaan Achiyalabopa. Panggil aja Letta," setelah itu Letta langsung mundur.

"Dan gue yang terakhir, Hyena Earl, dari kerajaan Feniks. Panggil Hyena," ucap Hyena yang penampilan dan logat nya paling tomboy, tapi juga yang paling menarik perhatian.

"Baiklah sekarang kalian bisa duduk di tempat yang sudah disediakan. Disini semua nya sama, tidak ada keistimewaan dalam hal membimbing, jadi jangan harap kami memperlakukan berbeda kalian, kecuali khusus untuk para puteri kelas tambahan dibimbing oleh guru khusus, " ucap Suga.

pelajaran untuk para putri (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang