17. Bertemu & kehilangan

2 0 0
                                    

"Van, ini beneran kita menyelinap ke asrama rakyat biasa?" tanya Arletta. Sekarang kelima puteri sedang berada di gerbang perbatasan antara para bangsawan dan rakyat biasa.

"Kenapa harus menyelinap mending masuk langsung aja," seseorang menjawab dari belakang.

"YEONJUN? Lo kok bisa ada disini? Dan ini kenapa bangsawan Txt juga ada?" pekik Illona.

"Kalian mau ketemu orang yang kalian cari kan?" tanya Yeonjun.

Semua mengangguk. Lalu tiba-tiba Yeonjun menghampiri Evelyn dan mengusap kepala nya pelan.

"Maaf ya, gue terlalu nurut sama ayahanda. Sampai buat lo terluka," ucap Yeonjun.

Evelyn hanya menatap nya, sedangkan yang lain sama sekali tidak mengerti.

"Udah yok, kita samperin dia. Sekarang waktu nya kita menjawab takdir itu," ucap Yeonjun. Kemudian berjalan melewati kelima puteri.

"Kalau kalian ingin tahu, ikuti dia," ucap Heuning kai saat melihat para puteri hanya terdiam.

Setelah mendengar ucapan Heuning kai, mereka berlima segera mengikuti Yeonjun. Begitu pun bangsawan Txt yang juga mengekor dari belakang.

Setelah beberapa menit berjalan, Yeonjun akhirnya menghentikan langkah nya. Di depan sebuah pintu kayu, dengan lambang tanah.

"Ini adalah tempat tinggal para rakyat biasa," Yeonjun menunjuk pintu di depan nya dan menoleh ke sederet pintu lainnya yang berlambang sama.

"Dan ini adalah nomor kamar mereka," lalu Yeonjun memegang lambang tanah tersebut dan muncul angka dua puluh delapan.

Setelah itu Yeonjun mengetuk pintu tersebut, tak lama pintu tersebut terbuka dan menampilkan seorang remaja sesusia mereka.

"Hai, Haru... Lama tidak bertemu," ucap Yeonjun membuat semua terkejut. Termasuk pemuda yang dipanggil 'Haru' itu.

"Soobin," lirih keempat puteri. Sedangkan Evelyn hanya memandang dengan tatapan seperti sulit dipercaya.

Tanpa aba-aba, Evelyn langsung memeluk pemuda itu yang tak lain adalah saudara kembar nya Haru No Soobin.

"Yuki," ucap Soobin membalas pelukan Evelyn.

"I hate you," ucap Evelyn di tengah pelukan nya.

"I'm Sorry," jawab Soobin.

"Sebaik nya kita masuk dan membicarakan ini," tiba-tiba Taehyun menyela ditengah suasana haru tersebut. Semua mengangguk setuju. Evelyn melepas pelukan nya, dan segera mereka masuk ke dalam.

"Kalian sudah tahu tentang ramalan itu?" tanya Yeonjun, setelah mereka masuk kamar Soobin dan duduk melingkar.

"Iya, kami tahu," jawab Arletta.

"Dan kalian tahu siapa empat teman Soobin itu?" Yeonjun menatap kelima puteri bergantian.

Serempak mereka menggeleng.

"Itu adalah kami, para bangsawan Txt. Ya, kami adalah pemegang pecahan kristal lainnya. Ingat saat di hutan?"
Keempat puteri langsung teringat kejadian waktu pertama kali Yeonjun dan bangsawan Txt datang.

"Makhluk waktu itu memiliki pecahan kristal tersebut, dan selama ini dia menunggu ku untuk membuat perjanjian dengan nya," jelasnya.

"Jadi selama ini, pecahan kristal tersebut saling berdekatan. Itulah mengapa mereka khawatir tentang ini," ujar Hyena.

"Kurang lebih seperti itu. Dan kami memutuskan, bahwa kami yang akan mengorbankan diri, bukan kalian," kelima puteri terkejut.

"Tidak, kamilah yang terpilih untuk itu. Kenapa kalian mau mengorbankan diri?" ucap Illona.

pelajaran untuk para putri (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang