10. Mimpi

5 1 0
                                    

1 bulan kemudian.....

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, sekarang satu bulan sudah mereka berlima berada di sekolah. Keenam pangeran pun juga sudah kembali ke istana, selain itu para puteri sudah terbiasa dengan peraturan dan pelajaran yang ada.

"Mr. Jungkook permisi, kami ingin pergi keluar sebentar," pamit Stevani kepada Jungkook. Karena wali kelas nya Suga sedang tidak ada jadi semua diserahkan ke Jungkook. Sekarang Stevani, Hyena, dan juga Arletta berada di kantor guru.

"Apakah kalian berangkat berlima saja?" tanya Jungkook.

"Iya, apakah boleh?"

"Emmmm.... Bukan begitu, kalian harus ada pengawalan, karena kalian seorang puteri banyak bahaya yang mengancam kalian, tapi saya tidak bisa menemani kalian.... Bisakah kalian mengajak orang lain?" jawab Jungkook merasa khawatir, bagaimana pun juga murid nya sudah seperti adik bagi dia.

"Kami bisa menemani mereka sir, tidak ada yang lebih tahu seluk beluk pulau ini selain kami," ucap seseorang menerobos masuk dengan dua teman nya.

"Junghwan?" ucap Arletta.

"Mashiho?" ucap Illona.

"Haruto?" ucap Hyena. Mereka menyebut nama secara bersamaan.

"Oke, kalian boleh pergi bersama mereka bertiga, segera kembali jika sudah mendapat apa yang kalian inginkan, dan jangan pulang terlalu malam,"

"Baik sir," jawab Hyena.

Mereka berenam pun keluar dari ruangan. Menuju perpustakaan untuk menjemput Illona dan Evelyn.

"Illona, Eve.... Ayok pergi keluar, kita udah dapat ijin dari Mr. Jungkook," ucap Arletta saat mereka menemukan Illona dan Evelyn yang tengah duduk membaca buku.

"Kenapa para bangsawan Treasure ada di sini juga?" tanya Illona.

"Mereka ikut disuruh Mr. Jungkook,"

"Oh, boleh ngajak beberapa lagi nggak?" tanya Illona.

"Boleh, kata Mr. Jungkook tadi kami boleh mengajak beberapa orang lain, buat pengalaman,"

"Oke, bentar tunggu mereka lagi ngembaliin buku," Illona menutup buku yang ia baca tadi, lalu manaruh nya di rak yang ada tepat di belakang nya. Evelyn pun juga beranjak untuk mengembalikan buku yang tadi ia baca.

"Eve, para pangeran dah sampai istana belum?" tanya Hyena. Mereka berlima menunggu seseorang yang dimaksud Illona dengan duduk manis.

"Udah," jawab Evelyn.

"Gue heran, kenapa kemarin mereka ngirim surat pas berangkat kesini.... Padahal jelas-jelas punya ponsel, lah tuh kuota apa gunanya?" gerutu Stevani.

"Surat nya tuh bukan buat kita, tapi itu untuk peresmian kedatangan mereka ke sekolah ini. Tapi, Mr. Jungkook tahu kita nggak dikabarin sama mereka, ya jadi beliau memberi tahu kita," jawab Arletta.

"Bisa-bisa nya mereka,"

"Eh, para puteri udah ngumpul," ucap Jaemin yang tiba-tiba muncul, bersama Jisung dan Mark.

"Lah kalian bertiga ngapain disini?" kaget Arletta.

"Oh, kami tadi baca buku sama Illona sama Evelyn," jawab Mark.

Stevani memandang Illona tidak percaya, bisa-bisa nya dia mau menikung teman sendiri. Ia menatap tajam Illona, sedangkan yang ditatap malah heran.

"Kenapa lo natap gue kayak gitu?" sinis Illona.

"Nggak, nggak papa...." jawab Stevani.

Illona heran, ia tak mempedulikan, ia pun beranjak di ikuti yang lainnya. Saat sampai di depan gerbang mereka bertemu bangsawan Txt.

pelajaran untuk para putri (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang