14. Siapa Dia?

9 2 0
                                    

Jisoo dan ketiga teman nya yaitu Jennie, Lisa, serta Rose datang menghampiri kelima puteri. Mereka pun duduk, lalu menatap Hyena.

"Hyena kamu sudah tahu soal perjodohan kakak mu dengan Sungchan?" tanya Jisoo.

"Iya kak, aku baru aja tahu beberapa bulan yang lalu saat paman ku Jimin datang,"

"Dan kamu juga tahu kalau Sungchan sedang menjalin hubungan dengan Lisa?"

"Iya aku juga tahu, karena itu aku akan kembali ke istana saat liburan nanti untuk memastikan,"

"Hyena.... Kamu tahu bukan, kalau kami juga sahabat Ryujin. Kami tahu mereka berdua terpaksa, bisakah kamu menolong mereka?" sekarang giliran Rose yang berbicara.

"Aku nggak tahu kak, itu bukan kuasa ku. Kalau mereka mau ngelawan ayahanda tentu aku akan membantu nya, tapi kalau mereka setuju - setuju aja.... Maaf kak, percuma. Karena mereka udah pasrah," jawab Hyena.

"Hyena, kakak mohon banget. Kamu tahu kan kalau perjodohan tanpa cinta sering berakhir kayak gimana? Kalian juga nggak setuju kan dengan adat tersebut? Jadi tolong bantu kami semua,"

"Iya kak, aku bakal bantu. Tapi, sebisa nya.... Aku tak memiliki kekuasaan apapun,"

"Hyena, kamu tak perlu ikut campur urusan ini. Nanti kamu bakal terkena masalah, nggak! aku nggak mau masalah ini menyeret kamu dan juga para puteri bungsu," ucap Lisa yang sedaritadi diam.

"Lisa! Lalu bagaimana dengan perasaan mu?" tanya Jennie.

"Tak apa, jodoh itu udah ada yang mengatur. Kalau dia bukan jodohku untuk apa aku berjuang?"

Ketiga bangsawan black pink itu terdiam.

"Tenang aja kak, kita - kita udah biasa kok ngadepin masalah. Bukan hanya Hyena yang akan bantu kakak, kami juga akan bantu," jawab Arletta.

"Jadi kakak nggak usah khawatir, kak!cinta itu pantas di perjuangkan. Ya, memang jodoh sudah ada yang mengatur, tapi apa salah kita mencoba untuk mendapatkan jodoh yang kita mau?" lanjut Illona.

"Percaya sama kami, kami pasti akan bantu kak Lisa, kak Ryujin, dan kak Sungchan dalam hal ini," tambah Stevani menatap yakin keempat bangsawan black pink tersebut.

"Terima kasih," ucap Lisa sambil tersenyum. Setelah berbincang - bincang tentang masalah tersebut, mereka semua bubar kembali ke kamar karena hati sudah menjelang malam.

"Hyena, Evelyn. Sekarang giliran kalian yang ganti bunga nya, ambil tulip sama lily ya...." ucap Illona kepada Evelyn dan juga Hyena.

"Oke, kami ambil gunting dulu sama vas baru di gudang," jawab Hyena.

Illona mengangguk. Lalu mereka berlima berpisah jalan, Evelyn dan Hyena belok ke kanan sedangkan yang lainnya lurus.

"Eve, lo langsung potong bunga aja. Nih gunting nya, gue cari vas nya dulu," ucap Hyena saat mereka sudah sampai di sebuah ruangan yang penuh dengan barang - barang.

Evelyn hanya mengangguk, lalu segera mengambil gunting tersebut dan pergi kembali ke taman. Ia segera memotong bunga yang disebutkan oleh Illona tadi. Saat dia sedang fokus....

Cklak!

Ada suara seseorang yang menginjak ranting, Evelyn segera menoleh ke arah belakang. Tepat pada sebuah pohon besar sumber suara tadi. Ia bangkit dan mendekat ke arah pohon tersebut, melangkahkan satu persatu kaki nya, terus mendekat ke arah pohon.

"Eve!" tapi, saat ia hampir saja melihat sisi lain pohon tersebut Hyena datang dengan menepuk pundak nya.

"Ada apa sih?" tanya Hyena melihat pohon yang ada di depan mereka.

pelajaran untuk para putri (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang