0.6 Salah Paham

7 1 4
                                    

Illona, Arletta dan Stevani sampai ditempat ledakan. Disana ada Jaemin, Mark, lalu dua temannya yang tidak mereka ketahui nama nya dan seseorang yang mereka pikir adalah seorang guru. Sedang melawan sesosok rubah berukuran besar yang tengah menyerang brutal.

"Jaemin! Kak Mark!" teriak Arletta menghampiri Jaemin dan teman-temannya yang sudah terluka parah.

"Kalian kenapa kesini? Ini bahaya!" sentak Jaemin.

"Bagaimana kita bisa diem aja saat kalian dalam bahaya?" balas Arletta.

"Seenggak nya cari bantuan, jangan datang bertiga aja!"

"Udah nggak ada waktu, ayok Girls.... Kita tunjukin kekuatan kita," Arletta tersenyum miring. Begitupun Stevani dan Illona.

"Kalian jangan macam-macam, rubah itu sedang mencari pemilik dan kekuatan nya sangat besar dari pasangan yang lainnya,"

"Tapi sir, udah nggak ada waktu. Kami harus mengulur waktu sampai bantuan datang. Percaya pada kami, Mio sedang memanggil lainnya," jawab Stevani.

"ARRRRHHKKKKK......" rubah tersebut semakin brutal menyerang. Ketiga puteri mengambil posisi menyerang, mengusap cincin mereka dan membaca mantra.

"Percaya sama kami, kalian sebaik nya mundur...." ucap Illona.

"Ketenangan dalam diri, nafas yang ku ambil mengalir ke dalam darahku. Aku Stevani, pemilik kekuatan air, bentuklah sebuah bola untuk memadamkan kemarahan," ucap Stevani mengucap mantra.

"Bumi yang ku injak adalah ragaku. Aku Illona, pemilik kekuatan tanah, bentuklah tanah menjadi jarum untuk menghancurkan kemarahan," ucap Illona mengucap mantra.

"Sejuk memberi kedamaian, disetiap hembusannya. Aku Arletta, pemilik kekuatan angin, bentuklah menjadi pusaran, untuk membawa kemarahan," ucap Stevani mengucap mantra.

"HIYAKKKKK!!" lalu setelah mereka siap mereka menyerang bersamaan.

"ARRRRGGHHKKKKKK!!!!"

Bumn!

Jdar!

Buk! Buk! Buk!

Rubah tersebut terpental bersamaan dengan ketiga puteri.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" ketiga puteri memegang dada mereka. Dan terbatuk.

"Puteri!" teriak Jaemin dan yang lainnya, lalu membantu para puteri.

"Kekuatan nya sangat besar, kita harus memanggil pasangan kita...." Ucap Illona.

"Jangan, kalian sudah menghabiskan seperempat energi kalian, itu akan sangat beresiko, " larang Mark.

"Tapi...." Stevani melirik rubah tersebut yang langsung kembali menyerang dengan mengeluarkan api dari mulut nya dan membakar hutan.

"ILLONA!"

"ARLETTA!"

"STEVANI!!"

Terdengar teriakan dari sisi lain hutan.

"Evelyn! Hyena! Uhuk... Uhuk!" jawab Illona juga berteriak.

Lalu tiba-tiba turun salju, membuat pepohonan tertutup dengan salju sehingga api padam. Evelyn dan Hyena datang dari balik pohon-pohon.

"Kalian!" pekik Hyena. Kedua nya segera berlari menghampiri.

"Apa yang terjadi?" tanya Hyena.

"Rubah itu memiliki kekuatan yang hebat, kita nggak bisa ngalahinnya...." jawab Stevani.

pelajaran untuk para putri (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang