8-Cemburu(2)

356 35 47
                                    


Belum apa-apa aja udah sakit hati
Ngenes amat naksir cewek

-Kulkas Berjalan-

Rosha Annetha seperti biasa menunggu jemputan dari sang saudara. Sebenarnya Rosha tak mau diantar jemput seperti ini tetapi Zulfan memaksa dengan alasan 'biar ngira gue gak jomblo' cih alasan macam apa itu?

Seorang cowok menggunakan helm berwarna merah tak lupa juga dengan motor sport yang senada dengan warna helm menghampiri Rosha.

"Sha," panggil cowok itu.

Rosha menoleh lalu tersenyum. "Iya Yan?"

Brian membuka helmnya. "Lagi nunggu jemputan?" menyibakkan rambut kebelakang.

Rosha mengangguk masih tersenyum. "Lo sendiri kenapa masih disekolah?"

Nungguin lo..

"Gue abis dipanggil guru," jawab Brian sangat bertolak belakang dengan kata hatinya. Rosha hanya mengangguk mengerti. "Mau pulang bareng?"

Rosha menggeleng. "Enggak usah Yan. Nanti malah ngerepotin."

"Gak kok. Gue malah seneng kalo bisa pulang bareng lo," ucap Brian tersenyum pada Rosha.

Rosha melihat sekitar. Ternyata sekolah sudah cukup sepi. Rosha menatap layar ponselnya yang kini sudah mati sejak jam pelajaran berakhir. Sepertinya Rosha memang harus pulang bersama Brian.

"Beneran nggak papa Yan?" memastikan.

Brian mengangguk mantap. "Yakin banget."

"Yaudah deh gue ikut lo."

Rosha mulai mengambil ancang-ancang untuk menaiki motor Brian. Namun tiba-tiba motor sport berwarna hitam berhenti didepan mereka. Alhasil Rosha tidak jadi naik.

"Maaf Ros. Gue telat," ujar Zulfan.

Rosha menunduk berbisik pada Zulfan. "Jangan panggil gue Ros." Zulfan melirik Brian lalu mengangguk.

Zulfan menepuk punggung Brian. "Rosha pulang sama gue. Bukan rezeki lo pulang sama dia."

"Yan. Sebelumnya gue minta maaf gue pulang sama dia ya. Makasih udah tawarin mungkin lain kali aja," ucap Rosha tersenyum.

Rosha mulai duduk dibelakang Zulfan. Motor mereka mulai melaju kencang ke jalan raya menyatu dengan pengendara lain. Sementara Brian hanya diam disana.

"Kasihan nggak jadi pulang bareng. Kasihan deh lo!" ledek Azra yang tiba-tiba saja datang bersama seorang lelaki seumuran disebelahnya.

Brian berdecak. "Brisik lo!"

"Aduh-aduh kasihan, belum apa-apa aja ditolak. Haha ngenes kali kau mas.. Mas.. " tambah Azra menjulurkan lidahnya.

Brian melepas sepatu hendak melempar ke wajah gadis titisan setan itu. Namun Azra sudah lebih dulu pergi. Memang dasar gini nih yang disekolahin cuma otak, akhlaknya enggak! Kalo bisa nih ya Brian bakal bikin sekolah khusus anak yang minim akhlak seperti Azra.

Brian menghela nafas kembali memikirkan cowok yang tiba-tiba mendatangi Rosha. Brian yakin itu pasti pacarnya mereka juga kelihatan cocok. Dibanding Rosha dengannya? Ah sudahlah kenapa malah membandingkan dirinya dengan cowok itu?

Kulkas BerjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang