1-Cuek

1.6K 101 230
                                    

1. Cuek

Seberapa banyak masalah mu dan seberapa berat masalah mu. Tetap sabar. Tuhan tahu kapan kamu akan bahagia!

-Kulkas Berjalan-

Tampak seorang gadis tengah membaca novel yang baru saja ia beli sendiri, Rosha Annetha. Sejak duduk di bangku SD tak ada yang mau berteman dengannya, bahkan ia sangat-sangat dibenci oleh teman-temannya. Ia sering kali dibully karena sifat pemalu nya yang kelewatan.

Namun, tak dengan Raya. Ia selalu mendampingi Rosha dikala sedih maupun senang. Walaupun yang mengalah sering kali Rosha, karena Raya biasanya selalu menconteknya.

Rosha bukan murid yang pintar, tapi bukan murid bodoh juga. Ia tak begitu suka membaca buku pelajaran. Melainkan ia sangat minat yang namanya novel. Bahkan ia terkadang dimarahi oleh orang tuanya karena tak izin untuk membeli novel.

Menyadari Rosha dari tadi hanya fokus membaca novel membuat Raya langsung merampasnya, Rosha mendengus kesal. Bagaimana tidak? Sedang asyik-asyik membaca malah direbut.

"Raya! Gue lagi baca. Siniin bukunya!" pinta Rosha berusaha mengambil novelnya dari genggaman teman laknatnya ini.

"Sans dong! Si kulkas di depan kelas tuh! Katanya suka, godain kek sekali-kali," ujar Raya.

Pandangan Rosha beralih tertuju pada seorang cowok yang tengah duduk di depan kelas dengan earphone yang menempel di telinganya.

Arfa Aldevaro, cowok dengan sejuta misteri dengan julukan si "kulkas berjalan". Julukan itu dibuat oleh salah seorang teman titisan setan yang saat ini tengah mengganggu Arfa dengan meletakkan ulat bulu di atas kepalanya membuat Arfa mendengus kesal.  Cowok itu bernama Dhanu, anak kelas sebelah.

Rosha yang memandangnya dari kejauhan, senyum gadis itu tercipta melihat kekonyolan sahabat Arfa padanya.

"Samperin! Kalo lo liatin mulu kapan peka dianya?! Ah elo!" ujar Raya terus menekan Rosha agar mau memikat hati si cowok kulkas.

"Gue malu."

"Ah elo! Malu cuma di sekolah di rumah jiwa bar-bar lo keluar. Jago kandang lo!" ledeknya.

Rosha mendengus kesal. "Gue? Jago kandang? Emang bener si."

"Polos sama bego tuh beda tipis," ucap Raya membuat Rosha cengengesan. "Udah dari pada lo cengengesan kaga jelas mending memikat hati si kulkas jalan, kali aja nyantol."

"Tapi—"

"Gausah tapi-tapi!" Mendorong Rosha keluar kelas mendatangi sang kulkas berjalan. "Good luck!"

Rosha menghembuskan nafas panjang. Oke! Ia akan mencoba seperti kata Raya barusan "Siapa tau nyantol!" oke ia harus benar benar menyiapkan mental besi. Kalo baja udah banyak yaudah mental besi aja.

Rosha duduk di sebelah Arfa dengan kedua tangan meremas rok sekolahnya. "Boleh kenalan gak?" tanya ia dengan hati-hati. Namun, tak ada suara dari cowok di sebelahnya juga. Apakah ia bisu?

Dhanu yang melihat itu langsung tertawa, merebut earphone di telinga Arfa. "Noh ada cewek ngajak kenalan."

Arfa berdecak lalu melirik Rosha yang masih duduk di sebelahnya. "Gak lihat gue pake earphone?"

"Gak denger tadi gue manggil?" tanya Rosha keceplosan.

Astaga ini beneran gue kan?! Huaa kok bisa keceplosan! Batin Rosha tak percaya. Astagfirullah dulu Sha mungkin setan nempel.

Kulkas BerjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang