Extra Part : Lembaran Baru

233 18 101
                                    

Apakah bisa aku membuka lembaran buku baru ?

-Kulkas Berjalan-

Seorang gadis sekitar berumur dua puluh tiga tahun itu berjalan memasuki ruangannya, gadis itu bisa melihat seorang anak yang duduk dengan raut wajah murung.

Gadis itu segera mendekati sang anak. "Hei, kamu kenapa?"

Anak itu tak menjawab, bahkan membalas sapa sang gadis saja tidak. Tetapi gadis itu tak kehabisan akal, ia terus berusaha agar anak di sampingnya ini mau bicara.

"Hm ... kamu tau cerita tentang seorang anak yang selalu murung?"

Anak itu menggeleng.

Gadis itu tersenyum. "Mau dengerin kakak cerita?"

Seketika anak itu langsung mengangguk antusias membuat si gadis gemas sendiri.

Si Gadis mulai menceritakan tentang anak yang selalu murung, anak itu mendengarkan dengan seksama tanpa memotong cerita si gadis sedikitpun sampai selesai.

"Nah, kalau kamu gak mau kayak dia, jangan murung terus ya," ujar gadis itu dengan saran di akhir.

Si anak mulai tersenyum, senyum yang menurut si gadis sangat menggemaskan.

"Kakak mau ceritain yang lain enggak? Aku suka soalnya," pinta anak itu mulai tersenyum manis pada si gadis.

Si gadis nampak berpikir. "Hm ... oke deh, tapi sebelum itu bilang dulu siapa nama kamu?"

"Nama aku Aston kak."

Sang gadis tersenyum dengan tangan terulur. "Kenalin nama kakak Rosha."

Anak yang diketahui bernama Aston itu menerima uluran tangan Rosha, Aston membalas senyuman Rosha, tak seperti tadi.

"Kamu kesini sama siapa?"

"Aston kesini sama mama, tapi mama langsung pergi kerja setelah anterin Aston. Mama Aston sibuk banget soalnya kak."

Rosha hanya mengangguk mengerti. Memang hari ini ia ada temu janji dengan mama Aston, mama Aston pun sudah menelpon Rosha kalau setelah mengantar Aston ia akan langsung pergi bekerja.

"Aston mau main?"

Aston mengangguk antusias. "Mau! Tapi sama kak Rosha."

Rosha mengelus puncak kepala Aston."Iya Aston main sama kakak, ayo."

Ketika Rosha ingin mengajak Rosha untuk pergi ke tempat bermain, tiba-tiba ada seseorang memanggil namanya.

"Mba Rosha!" teriak sang ibu muda.

Rosha menghentikan langkahnya dan berbalik, mendapati seorang ibu yang menggandeng anak kecil yang sangat ia kenali berjalan menghampirinya.

"Hai Lucia," sapa Rosha pada anak kecil di samping sang ibu.

Anak kecil bernama Lucia itu membalas, "Hallo juga kak Shasha."

"Mba Rosha, bisa kita bicara sebentar?" tanya sang ibu membuat Rosha mengangguk.

"Aston main sama Lucia ya, nanti kakak nyusul," ujar Rosha pada Aston.

"Ayo Aston," ujar Lucia menggandeng Aston ke ruang bermain.

Rosha menatap Lucia dan Aston sampai pintu ruangan tertutup, barulah Rosha dapat berbicara pada Ibunya Lucia.

"Mau bicara apa ya bu?" tanya Rosha.

"Saya cuman mau berterimakasih, karena mba Rosha anak saya Lucia yang dulunya pendiem, selalu menarik diri dari keluarga, teman, dan aktivitas yang digemari. Tapi sekarang Lucia menjadi anak yang ceria karena mba Rosha, terimakasih mba."

Kulkas BerjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang