30-Antara Iqbal, Azra, dan Tyo

186 19 73
                                    

Support system terbaik hanya diri sendiri.

-Kulkas Berjalan-

Seorang gadis tengah duduk di tangga sambil melamun, semalaman ia menangis hingga kedua matanya tampak sembab, siapa lagi jika bukan Azra Salsabila.

Tak sengaja saat Tyo hendak masuk kelas, melihat Azra yang tampak melamun dari jauh, tanpa basa-basi Tyo langsung menghampirinya.

"Cie berangkat pagi, biasanya aja mau masuk baru berangkat," ledek Tyo sambil duduk di sebelah Azra.

Sadar bahwa Tyo datang, Azra langsung memajukan topi agar mata sembabnya tidak terlihat.

Tyo menoleh, aneh melihat Azra yang diam saja saat diledek olehnya, dan tak biasanya gadis itu memakai topi.

"Apaan nih? Ngapain pake topi?"

"Biar gak panas," jawab Azra singkat.

Langsung saja Tyo melihat ke langit. "Mana ada panas, orang sejuk gini kok, ngarang lo."

Azra terdiam.

Tyo melirik Azra kembali, tak salah lagi, pasti Azra sedang menyembunyikan sesuatu.

"Lo kenapa sih? Coba buka topinya."

Azra langsung memegang topinya agar tidak dibuka oleh Tyo.

"Kenapa sih? Ayo buka!" Ujar Tyo memaksa Azra untuk membuka topinya.

Setelah lama Tyo berusaha membuka, topinya akhirnya dapat terbuka juga. Tyo dapat melihat kedua mata Azra yang tampak sembab.

"Loh, Az. Mata lo kenapa? Semalem lo abis nangis?" Tanya Tyo namun tak dijawab oleh Azra. "jawab Az! Gue sahabat lo kan? Ayo dong cerita."

"Paling Iqbal mutusin dia," celetuk Thalia yang baru saja berangkat membuat keduanya menoleh ke arahnya.

"Kira-kira kenapa ya Iqbal mutusin dia?" Ujar Aira sambil mengetuk jarinya kedagu.

"Bosen kali," tambah Raya membuat ketiganya tertawa.

"Bener kata mereka, Az?" Tanya Tyo meminta penjelasan dari Azra.

Azra menatap Tyo kemudian mengangguk, mau disembunyikan pun pastinya akan terungkap.

"Wah gak bisa dibiarin nih!" Ujar Tyo beranjak pergi.

"Tyo, lo mau kemana? Tyo!" Teriak Azra, namun Tyo lebih dulu pergi dalam kemarahan.

Azra melirik ketiganya tajam. "Kalian bertiga kalau sehari aja gak bikin onar gak bisa ya?!"

Ketiganya saling menatap.

"Enggak, kenapa? Emang hubungan kalian tuh banyak drama," ujar Aira membuat Azra mengepalkan tangannya.

"Azra, udah jangan berantem sama mereka gak penting! Ayo ke kelas sekarang! Tyo sama Iqbal berantem!" Teriak Nayla.

Ucapan Nayla membuat Azra langsung berlari ke kelas, ya Tuhan semoga mereka tidak membuat kekacauan di dalam.

Benar saja, saat sampai Azra melihat Tyo sedang menarik kerah baju Iqbal. Brian dan Faiz sudah mencoba melepaskannya tetapi Tyo sangat kuat.

"Kalau lo ada masalah sama Azra, selesaikan masalahnya bukan hubungannya! Lo tau kan Azra sayang sama lo!" Teriak Tyo menatap Iqbal dengan penuh kemarahan.

Bukannya ikut marah, Iqbal justru tertawa. "Udah selesai?" Melepaskan tangan Tyo dari kerah bajunya. "Harusnya lo yang tanggung jawab kalau hubungan gue sama Azra hancur."

"Maksud lo?" Tak mengerti.

Sebelum Iqbal mengatakan yang sebenarnya, Azra segera membawa Tyo pergi. "Tyo! Udah apa-apaan sih? Malu dilihat orang."

Kulkas BerjalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang