Jadilah diri lo sendiri tanpa harus melihat orang disekitar lo, karena mereka cuma kenal lo bukan jadi diri lo.
-Kulkas Berjalan-
Pukul 01.00 bus mereka sampai di suatu toko yang berisi makanan, baju atau barang khas dari Bali, sebagian penumpang turun untuk membeli oleh-oleh sementara sebagian lainnya memilih untuk tidur.
Awalnya Rosha juga memilih untuk tidur saja karena terlalu lelah, tetapi karena Azra, Nayla, dan Zena terus memaksanya, akhirnya Rosha mau untuk turun.
Rosha dapat melihat banyak orang membeli entah itu makanan, baju, atau barang khas dari daerah Bali.
Di saat Rosha bersama yang lainnya sedang memilih baju, Brian bersama yang lainnya datang.
Keempatnya heran saat melihat Brian mendekat sambil membawa boneka teddy bear besar, tidak mungkin kan cowok mau bermain boneka seperti itu.
"Sha. " Brian menyodorkan boneka teddy bear yang tadi ia beli. "Buat lo."
Rosha menatap Brian heran. "Buat gue?"
Brian mengangguk. "Sebagai tanda pertemanan kita."
"Cieee cinta bertepuk sebelah tangan. habis putus diajak berteman," ejek Azra yang langsung mendapat lirikan tajam dan cubitan dari Zena. "Sakit, Zen."
"Makannya kalo ngomong di filter dulu Ajrol!" Ujar Zena menonyor Azra.
Tak lama Tyo juga datang membawa sebuah boneka. "Kalau Brian bisa kasih boneka ke Rosha sebagai tanda pertemanan, gue juga bisa dong."
"Zra, nih buat lo," ujar Tyo menyodorkan boneka untuk Azra.
Seketika mata Azra berbinar-binar, namun sedetik saat ia melihat boneka yang dipilih Tyo, langsung membuat Azra kesal.
"Brian kan kasih Rosha boneka teddy bear gede ya? Ngapa lo bawa boneka ayam?" Tanya Azra tak mengerti.
"Lo kan kayak ayam, suka berisik pas lagi buat video presentasi, hahaha!" Balas Tyo dengan tawa di akhir.
"TYO! IH LO NYEBELIN BANGET SIH!" Teriak Azra, mengejar Tyo yang berlari menghindari amukan Azra.
Melihatnya Rosha geleng-geleng kepala, seperti anak kecil saja, ia lalu melirik Brian. "Yan, kenapa sih pake repot-repot beliin gue boneka teddy bear gini? Pasti harganya mahal kan?"
Brian tersenyum kecil. "Sebenarnya niatnya sebagai tanda gue suka sama lo, tapi karena kita udah mantan dan lo juga udah suka sama orang lain, jadi anggep aja ini sebagai tanda pertemanan."
Rosha menatap mata Brian, sungguh tak ada kebohongan di dalamnya, Rosha jadi tidak enak.
"Yan, mencintai bukan sebuah kesalahan, cuma waktu dan keadaan yang sering kali salah tempat."
"Sha, boleh gue kasih pendapat?" Rosha mengangguk. "jujur sebagai seseorang yang pernah menaruh rasa, gue ikhlas melihat lo bahagia sama dia."
"Yan, yok ke bus, udah selesai kan perpisahannya?" Ajak Tyo yang baru saja datang bersama Azra yang tadi habis kejar-kejaran.
Brian mengangguk. "Gue pergi dulu ya."
Tyo akhirnya membawa Brian pergi bersamanya ke dalam bus.
"Aduh... Sha... gue... capek... " Ujar Azra ngos-ngosan.
"Minum dulu." Menyodorkan sebotol air mineral pada Azra.
Azra menenggaknya sampai habis. "Parah yah tuh orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Berjalan
Teen Fiction-Cinta akan selalu ada. Tapi, subjeknya bisa berubah-ubah- "Nama gue Rosha." "Tau." "Tau dari mana?" "Kita sekelas bego!" Rosha Annetha gadis cantik dengan sikap super pemalu nya membuatnya canggung untuk sekedar dekat dengan cowok. lalu bagaimana j...