Sebuah birthday party mewah dengan nuansa gold memukau para tamu undangan. Dekorasinya menyilaukan mata, tak lupa dengan makanan dan minuman mahal yang juga tersaji disana.
Mereka semua sibuk berbincang sampai larut malam. Sambil menikmati rangkaian acara yang tidak berubah setiap tahunnya.
Seorang perempuan yang diikuti dengan dua laki-laki berbadan besar membuka pintu kamarnya. Yara mendesah pelan sambil mendudukan diri ke sofa.
Kedua matanya menatap kosong sebuah jendela besar di depannya yang memperlihatkan seluruh isi kota. Penuh dengan gemerlap lampu yang indah dari gedung-gedung yang menjulang tinggi.
Pelupuk matanya memanas, Yara menggigit pipi dalamnya untuk menahan agar air mata tidak jatuh.
Semua usahanya sia-sia. Pesta yang sudah dia buat semewah itu tetap tidak bisa menghilangkan kesedihannya.
"Aku kangen banget."
Yara menangkup wajahnya dengan kedua tangan, isak tangis terdengar setelah itu.
Dua pria berbadan besar yang berjaga di luar kamar menghela nafas. Mereka seakan tahu apa yang atasannya sedang rasakan sekarang.
***
Yara Maheswara, umurnya 28 tahun sejak tadi malam. Pemilik MH Corp-sebuah perusahaan properti terbesar di negaranya. Public figure yang tidak pernah luput dari sorotan media. Terkenal dengan kehidupannya yang glamour karena dikelilingi barang-barang mewah setiap harinya.
Dia adalah anak dari pasangan Arjuna Maheswara dan Kamila. Yara kehilangan keduanya saat masih berumur 14 tahun. Karena kecelakaan pesawat dalam perjalanan bisnis yang menewaskan seluruh penumpang.
Sejak itu Yara dirawat oleh kakeknya, Yuno Maheswara. Sepeninggal Arjuna, Yuno mau tak mau harus memimpin perusahaan kembali. Yara masih ingat betul saat kakeknya menangis tengah malam setelah kehilangan anak satu-satunya.
Yuno juga berusaha menjadi pengganti Arjuna untuk Yara. Meluangkan waktunya untuk sekedar menemani Yara belajar walaupun harus kembali ke kantor dan pulang dini hari.
Setelah beranjak dewasa, Yuno terus sakit-sakitan. Perusahaanya juga meredup, ditambah berita bohong banyak tersebar. Sejak itu Yara bertekad untuk mengambil alih perusahaan. Dia belajar dengan keras dan akhirnya Yuno tiada.
Semua orang tahu itu. Sekarang Yara sendirian, walaupun ditemani dengan orang-orang kepercayaan keluarganya sejak lama tetap saja bukan keluarga.
Yara berdecak kesal saat masuk ke mobil. Dia baru selesai meeting dengan perusahaan lain.
"Capek banget, emang umur 28 tuh udah nenek-nenek ya? Diledekin mulu gue."
Radit dan sopir di bangku depan terkekeh.
"Ya makanya buru cari calon," ucap Radit.
"Nyari calon nggak segampang itu Dit. Selama ini mereka yang deketin gue pada ngincer duit." Keluh Yara meratapi nasibnya.
"Ya kan nggak semuanya kayak gitu Bu," Timpal Satrio—sang sopir.
"Ya iya saya tahu, Pak. Tapi nyatanya nggak ada tuh sampe sekarang."
Yara membuka kaca jendela sedikit, guna menikmati semilir angin siang hari.
Radit tersenyum. "Sabar dulu Yar, besok juga ada."
***
thank you buat yang udah baca! bantu vote dan ramein komen yuk!<33
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Mommy Bos
Fanfiction[Joy X Dohwan] "Lo nggak ada niatan buat jelasin ini anak siapa?" "Ya anak gue lah." Kisah Yara Maheswara sebagai CEO sekaligus single parent. Banyak kejadian tak terduga datang, namun berakhir bahagia. - © huangcas, 2021 © cover : pinterest [ http...