[*terjemahan ada di akhir cerita!]
"Halo Yar, miss you!"
Ucapan lantang Armand membuat sang empu bergidik. Pria beranak dua itu menyambutnya dengan bahagia.
"Hmm, ngapain kangen segala?"
"Ya, karena kita cuma bisa ketemu di Milan!"
"Hi, Radit! Long time no see." ⸢¹⸣
Radit menjabat tangan pria di depannya. "Hi, nice to see you again." ⸢²⸣
Yara melepas kaca mata hitamnya dan duduk di sofa.
Perjalanan dua belas jam membuat tubuhnya remuk.
Kalau diingat-ingat, ternyata sudah lama juga ia tidak bepergian sejauh ini.
"Aku ingin menyelesaikan semuanya segera dan pulang."
Armand mendengus. "Ya, kamu nggak bilang pun aku sudah tahu. Kasihan juga anakmu kalau terlalu lama ditinggal."
"Jadi, bagaimana?"
Siapa sangka lelaki culun yang sering duduk di sampingnya saat kelas ekonomi, kini menjadi CEO salah satu perusahaan di Milan. Ya, begitulah kira-kira kisah Armand.
Kalau dilihat secara langsung, jelas Armand berdarah campuran. Setelah lulus, ayah kandungnya di Milan mencarinya. Sakit keras dan perusahaannya hampir bangkrut.
Tapi sayangnya tidak lama kemudian sang ayah meninggal. Setelah ditinggalkan ayahnya, Armand memulai perusahaan dari nol lagi. Dan siapa sangka kini kondisinya sudah sangat membaik?
***
Jasmen mengeratkan pelukannya.
Waktu berlalu dengan cepat. Mereka menghabiskan dua hari bersama di Milan.
"Arrivederci e non dimenticare di riposare, Yara." ⸢³⸣
"Sì, naturalmente. Grazie per essere stato con me." ⸢⁴⸣
Yara tersenyum hangat. "Aku pamit ya. Jaga diri kalian baik-baik."
Armand mengangguk. "Kamu juga tentunya."
Yara naik taksi ke bandara. Setelah ini ia akan melakukan perjalanan pulang dan berdiam di pesawat selama dua belas jam. Tak apa, yang terpenting baginya adalah bisa segera bertemu dengan Al.
Tiket kelas bisnis ternyata hanya tersisa satu. Jadilah ia terpisah Jean dan Radit yang ada di kelas ekonomi.
"Gue duluan ya," pamitnya.
Jean mengangguk. "Ya, kabarin kalo ada apa-apa."
"Jean, temenin gue beli roti yuk!"
Lelaki berbadan besar di disampingnya melotot tak senang. Berjalan sepuluh menit saja sudah membuat Radit lapar.
Kelas bisnis naik ke pesawat terlebih dahulu. Yara dengan segera menemukan kursinya.
Ladies and gentlemen, welcome onboard Flight 067 with service from Manila to Jakarta. We are currently third in line for take-off and are expected to be in the air in approximately ten minutes time. We ask you to please fasten your seatbelts at this ti—
Selesai memakai sabuk pengaman, ia memejamkan matanya untuk tidur. Mengabaikan penumpang lain yang masih sibuk dengan urusannya. Entah kenapa tubuhnya kini terasa sangat lelah.
Setelah tiga jam lamanya, Yara terbangun. Ia bangkit dari tempatnya untuk pergi ke kamar mandi.
Tetapi firasatnya tidak enak tentang ini.
Tubuh Yara jatuh di kabin, ia pingsan.
***
"Yara, bangun Yar."
Bau aroma terapi menyeruak di hidungnya. Yara membuka mata.
"Mrs, are you okay?" ⸢⁵⸣
Dua pramugari dan seorang lelaki ada di depannya sekarang.
"Kamu nggak papa?"
Yara mengangguk. "I'm okay. I'm just feel a bit dizzy, don't worry." ⸢⁶⸣
"Let me know if you need anything," ujar salah satu pramugari. ⸢⁷⸣
"Mau minum obat nggak? Kebetulan aku bawa."
Jayden menyentuh dahinya dengan telapak tangan besarnya untuk mengecek suhu.
Kenapa dia tiba-tiba ada di disini?
"Nggak usah, air putih aja."
"Please, bring mineral water." ⸢⁸⸣
Kedua pramugari mengangguk dan beranjak dari tempatnya setelah mendengar instruksi dari Jayden.
"Untung aja badanmu nggak panas. Kamu pasti kecapekan ya. Minumlah obat dan istirahat agar kondisimu segera membaik,"
***
translations :⸢¹⸣ Lama tidak berjumpa.
⸢²⸣ Senang bisa bertemu lagi.
⸢³⸣ Selamat tinggal dan jangan lupa istirahat, Yara.
⸢⁴⸣ Ya, tentu saja. Terima kasih sudah menemaniku.
⸢⁵⸣ Bu, apakah anda baik-baik saja?
⸢⁶⸣ Saya baik-baik saja, hanya merasa sedikit pusing. Jangan khawatir.
⸢⁷⸣ Beritahu kami jika Anda membutuhkan sesuatu.
⸢⁸⸣ Tolong bawakan air mineral.***
thank you buat yang udah baca! bantu vote dan ramein komen yuk!<33
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Mommy Bos
Fanfiction[Joy X Dohwan] "Lo nggak ada niatan buat jelasin ini anak siapa?" "Ya anak gue lah." Kisah Yara Maheswara sebagai CEO sekaligus single parent. Banyak kejadian tak terduga datang, namun berakhir bahagia. - © huangcas, 2021 © cover : pinterest [ http...