Yara turun dari mobil mewahnya, seperti biasa ditemani Sean dan Jean. Mereka baru sampai di sebuah gedung untuk menghadiri pesta yang diadakan oleh teman Yara.
Sampai di dalam, Yara dan kedua bodyguardnya berpisah. Selama ini Sean dan Jean tetap berusaha memberikan space untuk Yara. Bagaimanapun juga semua orang pasti butuh privasi.
"Yaraaa! Ya ampun lama banget kita nggak ketemu!"
Sesuai dugaannya, malam ini pasti akan menjadi ajang reuni dadakan.
"Gue sibuk tau Kir," Yara membalas pelukan hangat dari Kirana.
"Semua orang juga sibuk Yar," cibir Kirana.
Yara terkekeh pelan. "Hai Ken! Happy birthday ya!"
"Thank you Yar, gue kira nggak dateng tadi." Ken segera menghampiri istrinya dan Yara.
"Sorry, macet tadi di jalan."
Kirana berdecak. "Macet apa males ketemu yang lain?"
Yara hanya tertawa menanggapinya, Kirana memang selalu tepat sasaran.
Dia kemudian beralih pada balita yang ada di gendongan Ken. "Ini Nino? Kok udah gede banget sih."
"Alo tante, ini Nino." Ken menjawab dengan suara yang dia buat-buat.
Nino menoleh pada Yara dan tersenyum lebar, membuat dua gigi kecilnya yang baru tumbuh terlihat. Yara gemas setengah mati.
"Aaa, lucu banget!"
"Ya makanya buru cari calon Yar," ucap Kirana. Telinganya merasa tidak asing dengan kalimat itu.
"Calon mulu ah, bosen gue."
Ini yang membuat Yara malas bertemu yang lain, bahkan mungkin sahabatnya sendiri. Karena pasti mereka akan membicarakan kesendiriannya yang belum berakhir.
Teman-temannya sudah banyak yang berkeluarga, tidak jarang juga menikah muda. Tapi Yara lebih memilih untuk menikmati karirnya dulu. Lagian dia juga belum menemukan seseorang yang cocok.
Pesta malam ini cukup membuat Yara kewalahan. Banyak yang datang menghampiri hanya untuk sekedar basa-basi dan berujung menanyakan calonnya. Yara hanya bisa tersenyum paksa.
Sedangkan Jean dan Sean sedang menikmati hidangan pesta. Beberapa tamu undangan menatap heran dua orang berbadan besar itu.
"Perusahaan gimana Yar?" Ken berbasa-basi.
"Biasa aja sih, Radit udah bisa handle dikit."
"Besok bukannya ada proyek baru?"
Yara mengangguk, meneguk minumannya. "Iya, doain."
Kirana yang mendengar itu mencibir. "Idih minta doa segala. Dapet apa gue nanti?"
"Sayang ngomongnya dijaga dong, ada Nino." Ken berujar memperingati istrinya, Kirana jadi salah tingkah.
Yara tertawa puas. "Mampus."
Ken mendelik. "Lo juga Yar!"
Tidak lama kemudian dua orang laki-laki menghampiri meja mereka. Ken tersenyum senang dan segera beranjak untuk menyambut kedatangan keduanya.
"Bro! Apa kabar?" Tanya Ken antusias, menjabat tangan Brian dan temannya secara bergantian.
"Baik Ken, happy birthday! Maaf telat, urusan kantor baru kelar."
Ken tersenyum menepuk bahu Brian. "Santai, thank you juga udah dateng."
"Ini siapa? Saya Ken." Ken beralih pada teman Brian yang diam sejak tadi.
"Jayden, salam kenal." Dia tersenyum tipis.
"Temen gue dari Aussie," timpal Brian.
"Oh gitu yaudah, enjoy the party guys!"
Brian mengangguk kemudian berpamitan untuk bergabung dengan yang lain. Tapi sebelum sempat beranjak, netranya tak sengaja menangkap Yara yang sedang asyik mengobrol dengan Kirana.
"Hai," Brian memberanikan diri untuk menyapa dan menghampiri. "Ini Yara?"
Yara hanya melirik sebentar dan tersenyum malas. Dia sudah lelah meladeni orang yang menghampirinya.
"Ini Brian, dulu kita sekelas."
"Oh ya?" Nada terkejut palsu dari Yara membuat Kirana mencibir. "Sayangnya gue nggak inget."
Brian terkekeh mendengar respon Yara. Persis dugaannya, sejak dulu Yara memang tidak pernah berubah. "Gue duluan ya kalo gitu," pamitnya.
Yara hanya mengangguk kecil. Melanjutkan acara makan cheese cake tanpa menghiraukan kepergian Brian bersama temannya.
"Siapa sih dia?" Tanyanya pada Kirana.
Kirana menghela nafas. "Brian anjir. Yang dulu ngejar-ngejar lo itu."
Yara cengo, ia baru tersadar siapa orang tadi sebenarnya. Bayangan tentang masa lalu yang muncul segera Yara tepis. Dia tidak ingin mengingat lagi apapun tentang itu.
Ken datang dengan wajah kesal, dia mengambil paksa Nino dari pangkuan Kirana. "E–eh, sayang mau dibawa kemana?"
"Ngungsi. Mulut mama sama temennya nggak baik buat telinga Nino."
***
thank you buat yang udah baca! bantu vote dan ramein komen yuk!<33
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Mommy Bos
Fanfiction[Joy X Dohwan] "Lo nggak ada niatan buat jelasin ini anak siapa?" "Ya anak gue lah." Kisah Yara Maheswara sebagai CEO sekaligus single parent. Banyak kejadian tak terduga datang, namun berakhir bahagia. - © huangcas, 2021 © cover : pinterest [ http...