**Mengandung kalimat kasar dan tidak pantas untuk ditiru,
eaaaaaaaakkk
Yuju benar-benar mengurangi intensitas interaksinya dengan Jaemin. Hanya sesekali ia menghubungi laki-laki itu. Sekedar menanyakan progres penelitian tugas akhirnya. Jaemin juga sedikit merasa tenang karena Yuju sudah mulai membebaskan dirinya melakukan apapun tanpa harus meminta izin darinya.
Hal itu berjalan selama hampir dua bulan. Mereka hanya saling berkirim chat pada pagi dan malam menjelang tidur. Sekedar bertukar kabar harian. Karena keduanya sama-sama sedang sangat sibuk, bahkan mereka hanya sesekali bertemu beberapa menit saja setiap harinya.
Mulanya Yuju merasa sangat hampa saat ia tidak bisa menghubungi Jaemin kapanpun dia ingin. Tapi saat mengingat raut kecewa laki-laki itu padanya tempo hari, Yuju jadi sedikit merasa bersalah. Ia ingin Jaemin nyaman padanya dan tidak lagi merasa Yuju terlalu mendominasi. Tapi itu tidak mudah, Yuju harus melewati beberapa waktu untuk terbiasa tidak mencari-cari kabar laki-laki itu dan memilih menyibukkan dirinya.
***
Hari ini adalah hari kelulusan Jaemin. Kebetulan mereka hampir dua minggu belum saling bertemu karena kesibukan Jaemin menjelang ujian sidang. Yuju begitu antusias ingin segera bertemu dengannya, namun ia harus menelan kekecewann karena ia harus tertahan di rumah sakit hingga siang karena pasien darurat Terus berdatangan.
Yuju menatap pantulan dirinya di cermin ruang kerjanya. Minidress hitam selutut dengan heels 10cm serta rambutnya yang sedikit ia curly membuatnya sedikit puas. Setidaknya ia tidak akan terlihat terlalu jomplang ketika berada disamping Jaemin. Meski mata pandanya sedikit menjadi gangguan dalam penampilannya.
Memang ia hanya sempat tidur 2 jam saja semalam.
Ia datang sedikit terlambat, acara wisuda sudah selesai dan saat ini sedang sesi foto-foto. Yuju sedikit menyesalinya. Ia tidak bisa mengabadikan momen pergeseran tali toga Jaemin sebagai penanda kelulusannya.
Begitu matanya menangkap keberadaan kedua orang tua Jaemin di parkiran, Yuju bergegas mendekat.
"Siang om, tante. Maaf Yuju telat, tadi banyak pasien darurat". Yuju menyalami dua orang yang sudah ia anggap sebagai orangtuanya sendiri itu bergantian.
"Nggak masalah. Jaemin lagi foto-foto sama temen-temennya. Gih samperin! Kita tadi udah banyak foto sampe om-mu bosen. Kita pulang duluan, ya". Yuju mengangguk menanggapi ibu Jaemin.
Sepeninggal dua orang itu, Yuju bergegas melangkah memasuki gedung kampus Jaemin sambil memeluk erat buket bunga yang tadi sempat ia beli di perjalanan.
.
"Selamat, bro. Akhirnya lulus". Heechan, Renjun dan Jeno bergantian memeluk Jaemin.
"Kalian juga buruan kerjain penelitiannya biar cepet lulus. Nggak kasihan apa sama cewek-cewek kalian nunguuin cowoknya yang kere biar dinikahin".
"BANGKE!!!". Tiga laki-laki itu kompak menghujani Jaemin dengan pukulan-pukulan.
Mereka mengobrol random di dalam bekas kelas mereka saat awal masuk kuliah dulu. Tiba-tiba seorang gadis masuk dan langsung merangkul lengan kanan Jaemin lalu mencium pipi laki-laki itu. Ketiga temannya menatap Jaemin shock.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SPECIAL] YUJU FANFICTION
FanficBook yang didedikasikan khusus buat Choi Yuju dan para degem-annya Edit: Judul awal: A Shadow in The Mews