~Sembilan~

23 5 1
                                    

Bruk

Abi memundurkan langkahnya setelah tubuhnya tertabrak oleh seseorang,hingga minuman yang baru saja ia beli tumpah mengenai seragam seseorang yang telah menabrak nya.

"Lo ga punya mata buat jalan?!" tanya Brigitta.

Abi tersentak. Ia menunduk kan kepalanya dan berpikir sejenak.

Abi menatap Brigitta dengan wajah polosnya. "Abi jalan pake kaki kok,ada matanya juga tapi namanya mata kaki. Mata kakinya ga bisa liat kaya mata ini." Jawab Abi menunjuk ke arah matanya.

Brigitta menggeram kesal.

"Berani beraninya Lo jawab pertanyaan gue!" bentak Brigitta membuat beberapa siswa siswi yang sedang makan dan mengantri makanan melihat ke arah nya dan juga Abi.

Mereka menatapnya dengan tidak percaya,atau dipikiran adik kelasnya yang lainnya berani banget dia ngelawan Brigitta.

Sudah menjadi masanya Brigitta terkenal sebagai sosok kakak kelas yang sinis dan juga sombong.

Bahkan jika ada yang bermain main dengannya,siapkan mental. Karena Brigitta akan membullynya dengan antek anteknya.

Apa salah Abi? Dia hanya menjawab pertanyaan kakak kelasnya itu,apa salah?

"Kakak tanya jadi abi jawab." kata Abi dengan wajah tak berdosanya itu.

"Diem Lo sialan!" ucap Brigitta.

"Abi ga sengaja kak... Kan kakak juga salah tadi jalannya sambil ngeliatin handphone kakak terus." ucap pelan Abi, membenarkan kenyataan yang terjadi.

Brigitta semakin geram, ia tidak terima jika disalahkan. Sudah jelas adik kelasnya yang salah.

"Berani banget Lo nyalahin gue,hah?!"

"Ma-maaf kak." Lirih Abi takut.

Brigitta tertawa jahat. "Maaf? Lo pikir kata maaf Lo bakal gue terima? Cih!"

Abi menatap Brigitta. "Tapi Abi ga sengaja kak! Abi juga udah minta maaf kan." ucap keras Abi dengan berani, menimbulkan bisik bisikan dari siswi di kantin.

"Dia gatau kak Brigitta ya?"

"Berani banget astaga."

"Cari mati dia."

"Itu Abi kan? Bisa bisa disekolah ga akan tenang."

Brigitta yang sudah tidak bisa menahan emosinya, melayang kan tangannya hendak menampar Abi.

Namun,dengan cepat tangan menagkap tangan Brigitta.

"Jangan pernah tangan Lo nyentuh dia,ngerti?" ujar dingin Cello,membuat banyak siswa sisiwi dikantin dibuat takjub.

"Cel-cello?" ucap Brigitta terbata bata.

Cello melepas cekalannya dari tangan Brigitta dan menatap ke arah Abi yang sudah memasang wajah takut itu.

"Lo gakpapa?" tanya Cello.

Abi menggeleng kan kepalanya kecil. "Gak-gakpapa kak." jawabnya pelan.

Mata Cello beralih menatap tajam ke arah Brigitta penuh peringatan. "Sekali lagi gue liat Lo kasar sama Abi,Lo langsung berurusan sama gue." Ucap Cello dengan penuh penekanan.

Cello menggandeng tangan Abi untuk keluar dari kantin meninggalkan Brigitta yang sudah mengepalkan tangannya kesal.

><

"Lain kali hati hati,kalo Lo diapa Alain sama dia bilang gue ya." Ujar Cello.

Abi hanya mengangguk kecil. "Makasih kak,maaf udah ngerepotin." jawab Abi.

Fakesmile ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang