~DelapanBelas~

20 4 3
                                    

Seminggu sudah hubungan Abi dan juga Cello menjadi lebih dekat. Bahkan kedekatan mereka sudah diketahui oleh satu sekolah dan menjadi trending di lambe turah sekolah nya.

Bukan hanya satu sekolah,tetapi Vania yang merupakan kakak tiri Abi dan juga sahabat perempuan Cello yang cukup dekat dengannya pun sudah mengetahui.

Vania tidak mempermasalahkan nya, justru Vania percaya jika Cello tidak akan memperlakukan adiknya sama seperti mantan mantan Cello sebelumnya.

Vania sangat mendukung hubungan mereka,karena berkat Cello sang adik bisa jauh lebih terbuka dengannya.

Namun disisi lain,disaat satu sekolah mendukung hubungan mereka dan menyukai hubungan mereka,berita kedekatan Abi dan juga Cello ditentang langsung oleh Briggita.

Briggita Anjani perempuan yang sudah sejak duduk di bangku kelas 10 selalu mengejar ngejar Cello namun tak pernah mendapatkan rasa simpati.

Yang ada,gadis itu selalu diacuhkan oleh Cello dan selalu mendapatkan kalimat julid dari kedua sahabat Cello.

Brigitta tidak sendiri,ia memiliki dua sahabat. Wulandari Anasya dan juga Ramtari Septiana.

Mereka tidak tidak suka dengan Abi, menurut mereka Abi hanyalah gadis aneh dan mencari perhatian pada orang lain.

"Apa rencana Lo kali ini,git?" tanya Wulan.

Tari mengangguk,dengan melihat berita berita dari akun lambe turah sekolahnya itu. "

"Kayanya Lo harus tegas deh sama si Abi Abi siapa tuh,gedeg gue liatnya." cibir Tari.

Brigitta hanya tersenyum kecil."Gue udah punya rencana,kali ini rencana gue ga akan gagal." ucapnya yakin.

"Apa rencana Lo ?" tanya Tari

"Gak ada niatan kasih tau kita?" ucap Wulan.

Briggita menoleh ke arah kedua sahabatnya.

"Lo berdua dengerin gue."

Wulan dan Tari mendekat ke arah Brigitta. "Lo berdua harus..."

"Paham kan maksud gue?"

"Paham." jawab Wulan dan Tari bersamaan.

"Bagus,gue yakin Abi ga bakal deketin Cello lagi."

"Jelas lah,kita jamin tuh cewek bakalan kapok."Timpal Wulan.

><

"Lo makin deket aja sama si Abi,Cell."

Cello menoleh ke arah suara itu,suara milik Sam.

"Jelas lah,mana ada cowok yang nolak cewek secantik Abi. Ya kan, Cell?" lanjut Nathan membuat Cello melirik tajam ke arahnya.

"Paling juga jadi korbannya si raja playboy bentar lagi."

Nathan pun tertawa terpingkal pingkal mendengar perkataan Sam. Sam pun menghampiri sahabatnya yang sedang memakan kacang polong diatas tempat tidurnya dan kembali memberikan kalimat ejek ejekan.

Cello mencibir melihat kelakua kedua sahabatnya. "Bacot Lo berdua. Balik sono,gausah balik sini buat numpang makan!"

Bukannya diam,kedua sahabatnya itu justru semakin gempar memberikan ejekan dan tertawa cukup keras.

Dengan rasa kesal,Cello melempar beberapa kacang polong yang ada ditangannya ke arah kedua sahabatnya.

"Eh Cell.."

"Hm.. Apaan lagi?" tanya Cello dengan rasa malas.

"Lo seriusan gebet si Abi?" tanya Sam yang sedang mengambil camilan dari atas meja.

"Seriuslah, gue tertarik dan tepatnya gue mulai suka ke dia."

"Vania ngizinin Lo?"

Cello melirik ke arah Sam.

"Maksud gue... Vania ngebolehin gitu? Secara kan sahabatnya ini kan raja playboy. Ya... Siapa tau adiknya bakal dijadiin korban lagi ya kan." Sam kembali bertanya lalu terbahak keras,disusul Nathan.

"Sialan Lo berdua!" pekik Cello.

Cello melempar ponselnya asal, kemudian beralih menatap kedua sahabatnya dengan serius.

"Kali ini bisa gue jamin dan gue buktiin ke Lo berdua... Kalo gue serius sama si Abi." ucap Cello penuh keyakinan.

Sam mengangkat dahinya seperti menyepelekan perkataan Cello.

"Gimana kita taruhan?" tawar Nathan.

"Maksud Lo?"

Nathan berdecak. "Ck. Kita taruhan,kalo emang Lo beneran serius deketin Abi, gue sama si Sam bakal traktir Lo tiket liburan."

"Tapi.."

"Tapi apaan njir?" Potong Sam.

Nathan mengedipkan matanya pada Sam. "Kalo kita bisa tebak Lo nyakitin Abi,Lo harus traktir kita berdua. Gimana?" tawar Nathan.

"Gue mah setuju!"

Cello berpikir sejenak, bagaimana jika Abi tahu dirinya dan kedua sahabatnya melakukan taruhan hanya karena perasaan nya?

"Lo tenang nyet,Abi ga akan tau selagi kita diem." ujar Sam.

Cello mengangguk. "Oke,gue setuju." jawab Cello.

Sam dan Nathan bersorak senang.










Lanjut?😈

Fakesmile ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang