~Dua~

35 10 0
                                    

Bruk

Novel novel yang Abi bawa berserakan dilantai,membuat Abi harus berjongkok untuk mengambil nya.

"Maaf kak... Maaf..." Lirih Abi pelan.

Laki laki yang sudah menabraknya hanya diam melongo. Padahal dirinya yang salah sudah menabrak karena bermain game diponselnya tanpa melihat jalan,lalu mengapa gadis ini yang meminta maaf?

"Maaf ya kak,Abi ga sengaja." Ucapnya dengan membetulkan seragamnya yang sedikit berantakan.

Laki laki itu hanya terkekeh. Ada raut ketakutan dari wajah gadis ini,apa wajahnya sangat menyeramkan sampai gadis dihadapannya pun enggan untuk menatapnya?

"Lo takut sama gue?" tanya Cello membuat Abi melirikan matanya menghadap ke arah Cello.

"Gausah takut. Gue ga gigit Lo kok." Kekehnya.

Cello mengulurkan tangannya berniat untuk mengenalkan diri. "Gue Cello,Valeriano Marcello Fernando,11 IPA 3." Ucap Cello.

Sedangkan Abi menatap ragu Cello,ia membalas uluran tangan Cello.

"Abi.." Lirihnya membuat Cello mendekatkan telinganya pada bibir Abi.

"Siapa? Suara Lo ilang?" tanya Cello membuat Abi langsung menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban.

"Terus? Kalo suara Lo ga ilang kenapa gue sampe ga denger gitu ya. Atau kuping gue yang budeg?" tanya Cello dengan memasukan jarinya ke dalam kuping dan menutup salah satu telinganya mencoba berteriak.

Abi menelan salivanya melihat tingkah laku Abi yang random ini.

"Abira kak."

"Abira?" beo Cello.

Abi mengangguk." Abira Olivia Zerlinda Gunawan." Lengkap Abi melepaskan uluran tangan nya dari tangan Cello.

"Abi duluan kak,sekali lagi maaf ya kak. Permisi." pamit Abi, melangkah kan kakinya dengan cepat meninggalkan Cello yang sedang tersenyum.

"Gadis aneh!"

><

Cello melempar kan tasnya asal diatas kasurnya. Selama diperjalanan pulang,pikiran Cello terus saja kepada gadis yang sudah ia tabrak di koridor sekolah.

"Abira,gadis manis." ucapnya

Lalu ia teringat dengan nama akhir dari gadis itu. "Gunawan? Nama ga asing." Pikirnya.

Ia mencoba berpikir,nama keluarga Gunawan hanya ada satu yang ia sangat kenal. Vania.

Dengan cepat,Cello langsung mengambil ponselnya dari dalam tas dan menekan nomor Vania.

"Gue mau ketemu sama Lo sekarang. Dicafe biasa ga ada penolakan!" ucapnya

Pip

Setelah mematikan sambungan telfonnya,Cello melepaskan seragamnya dan berjalan ke arah walk in closet untuk mengganti pakaian nya.

><

Dengan rasa malas,Vania mengambil jaket jeans nya dan ia pakai. Baru beberapa menit ia merasakan kasur empuknya dan sekarang ia sudah diganggu oleh sahabat kecilnya,Cello.

"Loh Vania? Baru pulang kan,kok udah pergi lagi?" tanya Anita yang tidak sengaja melewati kamar Vania yang tidak tertutup itu.

Fakesmile ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang