~DuaBelas~

19 5 2
                                    

"Avril buruan temenin Abi,ayo!" teriak Abi yang baru saja tiba didalam kelas membuat Avril berdecak.

Ia sedang menikmati sarapan sandwich nya,namun sahabatnya memang tidak pengertian kepadanya yang sedang enak enak makan.

"Temenin kemana si,Abi?" tanya Avril sambil menggigit potongan sandwich.

Abi menarik nafasnya berulang kali,karena saat didepan sekolah ia berlari untuk masuk kedalam kelas.

Kali ini Abi tidak boleh membuat ayahnya marah lagi. Sudah cukup kemarin ayahnya memarahinya karena membuat kakaknya terkena demam.

Dan sekarang dihari Senin,Vania kakaknya itu tidak masuk sekolah karena demam yang tak kunjung turun. Abi tidak tahu jika kakaknya memiliki alergi dingin yang membuatnya menjadi sakit seperti sekarang.

Abi juga sudah dititipkan surat keterangan dokter untuk diberikan kepada wali kelas Vania. Hal itu membuat dirinya harus cepat meletakan surat itu dikelas Vania.

Jika sampai terlambat semenit saja,ayahnya akan mengusir nya dari rumah.

Ayahnya sudah mewanti-wanti kan berulang kali pada Abi agar tepat waktu meletakan surat itu sebelum bel masuk.

"Jangan sampe telat,kalo saya tau surat itu datang terlambat. Kamu akan saya usir dari sini."

"Saya akan usir kamu dari sini."

"Dari sini."

Abi menggelengkan kepalanya cepat. Ucapan ayahnya terus teringang ngiang di kepalanya.

"Pelan dong Bi,jangan cepet cepet. Huh...huh.." Ujar Avril ngos-ngosan.

Setelah mereka sampai didepan kelas Vania,tepatnya 11 IPA 3 itu,Abi hanya mengintip. Ia bingung harus menitipkan pada siapa,karena Abi tidak mengenal teman teman Vania.

Namun Tuhan memang memberikan nya nasib baik. Mereka berdua dihadapkan oleh tiga lelaki tampan yang menjadi most wanted di sekolahnya.

Siapa lagi kalo bukan Cello in the gang. Ketiga lelaki yang memiliki ketampanan hampir 11 12 sama dan dibedakan oleh sifat mereka saja.

Untuk yang pertama sudah jelas,dia adalah Valeriano Marcello Fernando. Lelaki berusia 17 tahun yang sering disapa Cello ini adalah raja pematah hati kaum Adam. Siapa yang tak kenal seorang Cello? Bahkan banyak sekali perempuan yang mengejar ngejarnya,namun hasilnya sama. Mereka hanya mendapatkan sebuah sakit hati karena perilaku Cello.

Bukan tidak ingin menghargai seorang wanita,hanya Cello ingin memperjuangkan seorang wanita yang memang diinginkan oleh hatinya.

Tidak hanya itu,Cello memiliki sifat yang baik,periang,ceria,jail,usil, menyebalkan,pemalas namun otaknya cukup pintar.

Yang kedua adalah Zaki Samuel Morgana. Lelaki berusia 17 tahun yang sering disapa Sam ini memiliki sifat yang random. Terkadang baik, terkadang menjengkelkan, terkadang seperti perempuan,sensian.

Namun, ketampanan nya tidak bisa dipungkiri. Sam dikenal dengan laki-laki bertanggung jawab,pernah sekali ia membantu persalinan seorang ibu di pinggir jalan yang membuat nya terlambat datang ke sekolah.

Dan yang ketiga,si Iqbale Leonathan. Lelaki paling muda diantara Cello dan juga Sam. Lelaki yang sering disapa Nathan ini baru berusia 16 tahun.

Bukan karena otaknya yang cerdas sampai ia bisa duduk dibangku kelas 11,tetapi karena saat duduk dibangku sekolah dasar ibu dan ayahnya memasuki nya di umur kanak kanak.

Em sudah jelas,Nathan yang masih berpikir seperti bocah ini memiliki sifat yang dewasa. Dia bisa menjadi dewasa jika diperlukan,bahkan otaknya sangat berjalan dari kedua sahabat lainnya.

Nathan sangat jago berbela diri karate,saat ini sabuk karate yang ia pakai sudah berubah menjadi sabuk hitam. Keren bukan?

"Loh Abi,ada keperluan apa bi ke kelas Vania?" tanya Cello pada Abi.

"Eh,ini kak an-anu em."

"Anu Lo kenapa deh?" Potong Sam ambigu.

"Otak Lo perlu di kuras emang,dasar kambing." ujar Nathan pada Sam.

Avril hanya menatap ketiga lelaki itu dengan penuh penghayatan. "Ya Tuhan tolong jadikan salah satu diantara mereka jodoh Avril." Batinnya.

"Woi biasa aja liatnya kali! Mata Lo mau copot." pekik Nathan membuat Avril memajukan bibir nya kesal.

Sedangkan Abi terkekeh.

"Kenapa bi?" ulang Cello.

Abi menyodorkan surat itu pada Cello.

"Titip surat punya kak Vania ya,tolong. Jangan sampai telat. Abi minta tolong." ucap Abi dengan menatap Cello penuh harap.

Cello mengambil surat itu dan bertanya pada Abi.

"Vania sakit?" Abi hanya mengangguk.

"Kalo gitu Abi sama temen Abi pamit,permisi kakak kakak." pamit Abi sambil menarik tangan Avril.

"Kakak kakak? Anjir cewek aneh haha" Tawa Sam membuat Nathan berpikiran sama.

Cello menatap kepergian Abi dengan menahan senyumnya. Ada getaran aneh didalam hatinya.

"Lo kenal dia Cell?" tanya Sam.

"Kenal,dia adik Vania." jawab Cello.

"Adik Vania?" beo Sam dan Nathan bersamaan.

Cello merangkul kedua sahabatnya dan membawa nya masuk kedalam kelas.

"Masuk bro,udah mau bel." Kekeh Cello.

"Sialan!"

"Anjing Lo Cell!"

Cello menahan tawanya melihat kedua sahabatnya yang jengkel itu.











Picture Nathan,Sam,Cello

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture Nathan,Sam,Cello











🐾🐾

Fakesmile ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang