~Satu~

45 10 0
                                    

Priscila Avrilia Zahriana gadis berusia 15 tahun yang sering disapa Avril ini merupakan sahabat satu satunya Abira sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.Mereka kenal pada saat menjalani Masa Orientasi Siswa dan secara tidak disengaja mereka selalu mendapatkan kelas yang sama,membuat hubungan mereka menjadi lebih dekat.

Sebenarnya sifat Avril sangat humble kepada semua orang,hanya saja ia lebih nyaman berteman dengan seorang Abi yang menurut teman teman kelasnya adalah seorang anak yang aneh. Mengapa mereka menyebut nya aneh? Karena Abi selalu meminta maaf tanpa melakukan kesalahan apapun,bahkan disaat istirahat hanya Abi lah yang memilih berdiam diri didalam kelas dengan novel novel kesayangan. Walaupun Abi dikatakan aneh,jangan salahkan otak Abi yang cukup pintar.

Dan banyak pertanyaan yang sering teman kelasnya tanyakan kepada Abi, mengapa Abi tidak masuk ke kelas IPA saja? Lagi lagi yang mereka dengar Abi ingin menghindar dari angka angka yang membuatnya pusing. Tapi apa kalian tau? Itu sebuah alasan tersembunyi untuk menutupi satu hal. Jika Abi ingin menghindar dari angka angka,lalu mengapa seorang Abi sangat pandai dengan matematika dan juga akutansi.

Ada hal lain yang membuat Avril memilih berteman dengan Abi. Menurutnya kehidupan Abi penuh dengan tanda tanya yang harus ia pecahkan sendiri.

Menurut Abi sendiri,Avril sangatlah menyebalkan dan cerewet membuat Abi sering kali pusing jika sudah mendengar ocehan Avril.

Seperti pagi ini,hari ini adalah hari pertama nya masuk sekolah setelah libur pertengahan semester selama 2 Minggu. Avril menyuruh Abi menunggunya didepan sekolah.

Padahal ia sudah berdiri sangat lama tetapi belum juga terlihat batang hidung sahabatnya itu.

"Ck. Avril mana si? Katanya 5 menit lagi,ini udah setengah jam." Gerutu Abi,ia berulang kali menoleh ke kanan dan kirinya siapa tau sudah terlihat Avril.

"Loh neng Abi ga mau masuk ? Ini sudah bel loh neng." ucapan pak Akhmad membuat Abi terdongak.

Memang,depan sekolahpun sudah sangat sepi tidak ada anak anak yang terlihat akan masuk lagi.

"Abi lagi nunggu temen Abi,Pak Akhmad. Tapi gatau sampe sekarang belum keliatan." jawab Abi dengan senyum tipisnya.

Pak Akhmad yang merupakan satpam sekolahnya memang sangat dekat dengan Abi. Bukan apa apa,hanya menurut Pak Akhmad,Abi adalah anak yang baik. Bahkan Abi pernah menolongnya disaat anaknya sakit dan membutuhkan biaya.

"Sudah lebih baik neng Abi masuk kedalam aja,siapa tau temen neng Abi udah berangkat dan neng gatau kan." Kata Pak Akhmad.

Abi mengangguk. Jika benar Avril sudah berada disekolah,itu akan membuatnya dalam masalah.

"Kalo gitu Abi masuk dulu ya pak,selamat pagi Pak Akhmad!" pamit Abi berlari kecil masuk ke dalam halaman sekolah.

Pak Akhmad tersenyum kecil, lalu menutup pintu gerbang sekolahnya dan mulai berjaga di dalam Pos.

><

"Udah dong bi,maafin gue ya?"

"Bi jangan diem dong,gue cuma mau jailin Lo doang kok suer ga ada niatan jahat."

"Abi maafin Avril ya?"

"Bi masa Lo diemin gue si? Terus gue cerita sama siapa coba kalo bukan sama Lo."

"Ab-"

"Lo gatau brisik apa vril? Liat deh Abi aja diem ga nanggepin. Mending lo diem,gue ke ganggu sama rengekan Lo,apalagi Abi." sinis Caca,teman sekelas Abi yang duduk berada didepan bangkunya.

Fakesmile ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang