Tok tok tok
Baik Jeno maupun Hera sama sama memalingkan wajahnya ke segala arah setelah mendengar ketukan pintu dari ruang utama, Jeno mendecak kesal, pasalnya hampir saja kena! Tapi akan berubah juga nasib Jeno jika ia beneran berani mencium bibir Hera untuk yang kedua kali, bisa ditampar dia.
"G-gue buka pintu dulu" Kata Jeno mendadak canggung
Hera mengangguk dan ia pun beranjak dari ranjang milik Algafari Jeno, ia memilih pergi mengganti pakaiannya dengan kaos milik Jeno seadanya.
Ternyata yang datang orderan makanan, mungkin itu pesanan dari ayah atau ibunya Jeno karena mereka sadar mereka meninggalkan anak anak yang semuanya laki laki jadi kalau harus masak sepertinya akan lama terlebih Taeyong sedang diluar rumah sementara Jeno yang baru pulang sekolah pasti malas merecoki urusan dapur.
Hera keluar dari kamar Jeno menggunakan kaos polos berwarna hitam milik Jeno yang sudah Jeno siapkan, sangat longgar namun Hera nyaman saja, dengan rambut yang dikucir kuda dan celana training navy milik Ayen, Hera sudah bersiap untuk berleha leha.
"Makan dulu nih, mamah pesenin" Kata Jeno
Hera menatap Jeno dan beranjak melirik ke beberapa makanan yang sudah tersedia.
"Ngga nunggu kak Tae sma Ayen aja?" Hera duduk di sofa ruang tv dan menyilangkan kakinya
"Kelamaan nunggu mereka, kita makan aja dulu yang penting punya mereka dipisahin, kasian badan lu tuh udah kecil" Ejek Jeno
Hera memutar bolanya malas, akhirnya ia berpindah ke meja makan duduk disamping Jeno. Jeno menyiapkan semuanya dan ia juga menaruhkan nasi hingga lauk untuk Hera.
Mereka makan dengan lahap, tak ada yang bersuara kecuali piring dan sendok yang saling bertemu, sesekali Jeno menatapi Hera yang makan dengan lahap, lebih ke rakus, ya karena Hera juga sebenarnya sangat lapar.
Jeno terkekeh geli melihat Hera yang kelaparan itu, ia mengacak rambut Hera dengan lembut, menurutnya Hera menggemaskan disaat seperti ini. Hera melirik watados
"Pelan napa sih makannya, ga bakal gue rebut kaga Yen" Kata Jeno tersenyum geli
"Laper bre" Jawab Hera yang masih mengunyah makanannya
Jeno menghela napasnya singkat, ingin menertawakan lagi tingkah lucu Hera
Selesai makan mereka berdua beranjak ke ruang keluarga, apalagi kalau bukan menonton tv.
Soal Hera yang tidak kunjung pulang ke rumah, Taeyeon tidak memaksa putrinya itu untuk segera pulang, ia memaklumi Hera yang jika berada dirumah mungkin akan sangat terlihat sedih dan Taeyeon pastinya akan sangat terpukul melihat putrinya tak seperti dulu lagiMereka berdua asyik dengan aktivitasnya masing masing, Hera yang menonton kartun dan Jeno yang masih terkunci di layar ponselnya. Mabar.
"Hoaaammm" Hera menguap cukup keras hingga manusia disebelahnya menoleh sambil terkekeh.
"Sini tidur" Alih alih menyuruhnya tidur di kamar, Jeno malah menawarkan bahunya untuk bantalan Hera
Namun bukannya penolakan yang Jeno terima, Hera langsung mendekatkan kepala miring ke arah bahu milik Jeno itu. Sesekali melihat layar ponsel milik Jeno yang Hera tak mengerti sama sekali bagaimana cara memainkan game online.
"Ck, game tros buta lama lama mata lo" Kesal Hera dengan wajah yang jengah melihat sahabatnya ini bermain game sepanjang hari dan waktu
Jeno reflek menyentil bibir Hera dengan telunjuknya, lumayan keras mungkin hingga membuat si empu mengaduh "mulut!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amigdala
FanfictionKarna sejatinya rasa takut dan emosi dari diri sendiri yang menghancurkan suatu rencana yang sudah Tuhan siapkan. ✅semi baku ✅revisi ✅mengandung🔞 Start from 2020