dua belas

18 2 0
                                    

"Haechan"

...

"Haechan woy"

...

"Heh item"

"Buluk"

"Dekil"

"Apasih bangsat! Rewel banget"

Haechan seketika emosi saat Hera memanggilnya dengan nama panggilan seperti itu. Oh tunggu,hari ini Haechan tidak seperti biasanya.

Ya memang Hera dan Haechan tidak sekelas,tapi setidaknya Hera tau kelakuan absurd Haechan yang kalau pagi hari saja sudah brisik saat berkunjung ke kelasnya untuk menemui Hyunjin dan Han.

"Nyelo dong" kata Hera sedikit kesal

"Ya elu manggil gue seenak jidat! Sopan dong" protes Haechan

"Dih kok jadi sensitif sih,orang lo dipanggil kaga nyaut"

Hyunjin yang baru saja kelar dari toilet langsung mendapati Hera dan Haechan sedang cek cok dan meninmbulkan suara yang cukup keras di depan kelas.

"Lo pada ngapain sih? Suaranya ampe depan kelas noh" kata Hyunjin lalu duduk di bangkunya

"Tau nih orang gue manggilin dia kaga nyaut nyaut,giliran gue panggil item dianya sewot" kesal Hera

Hyunjin menepuk bahu Haechan dan mengintruksinya untuk tidur dibangku yang ia duduki saat ini dan Haechan pun menurut

"Lagi kenapa sih dia?" Tanya Hera menggidikkan dagunya ke arah Haechan

"Biasa semalem ngabisin dua botol jadi gini" kata Hyunjin santai

Hera tercekat dan heran,sebenarnya Hera mungkin tau apa yang dimaksud Hyunjin,tapi ia hanya memastikan.

"Hah! Dua botol apaan?"

"Ale ale-- ya amer lah" cetus Hyunjin.

Hera langsung melotot dan terkejut. Seorang Haechan? Yang ia pikir selama ini absurd.

"Sama gerombolan elo juga? Sama Jeno juga brarti? Trus sekarang Jeno dimana?"

Hera reflek khawatir dengan Jeno dan ia terus menanyakan hal hal tentang Jeno. Karna memang pagi ini Jeno memang tidak ke kelasnya dengan Haechan.

"Jeno ga masuk. Eeee dia..."

"Dia apa Jin?"

"Dia semalem ikut minum trus ga lama Taeyong dateng akhirnya malah brantem"

Tubuh Hera seketika lemas mendengar pernyataan Hyunjin. Ia kembali mengingat saat pertama kali melihat Jeno yang sedang bertengkar dengan seorang laki laki,apa itu Taeyong juga?

"Trus dia dimana sekarang? Lo kenapa ga ngomong sama gue dari semalem sih"

Amarah Hera seketika naik. Ini celaka bagi Hyunjin,harusnya ia tak mengatakan hal itu

"Yaaa- ya gimana udah tengah malem ga mungkin gue ngasih tau elo"

"Gue ga mau tau pokoknya anterin gue kerumah Jeno" kata Hera

Hera sangat khawatir,ia sangat memohon kepada Hyunjin,tapi Hyunjin mencoba menenangkan Hera,ia rangkul bahu Hera yang sudah kelewat khawatir. Tapi apa yang terjadi saat ini justru diluar dugaan,Somi dan Yeri datang dan mendapati Hyunjin masih merangkul Hera.

"HYUNJIN" seru Somi saat melihat Hyunjin

Sontak Hyunjin langsung melepas tangannya dari bahu Hera dan Hera langsung menoleh kearah Somi

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang