sembilan belas

12 2 0
                                    

"Maafin Jeno pa"

Hanya itu kalimat yang di ucapkan Jeno berulang kali. Ia menangis di pelukan papanya. Orang yang selama ini ia pikir telah melupakan siapa Jeno di bagian hidupnya.

Ia sangat merasa bersalah dengan semua yang ia lakukan. Hal bodoh dan membuang waktu hanya untuk membenci orang yang ternyata dengan tulus memberi segalanya untuknya.

Donghae melepas pelukan itu dan memegang kedua pundak anak semata wayangnya dengan mendingan Jessica,menepuknya dengan pelan seraya menunjukan senyuman tulus seorang ayah.

"Papa yakin kamu anak papa yang paling baik,papa ga pernah ninggalin kamu. Jadi Lee Jeno yang mama Jessica didik ya,kamu anak kesayangan papa" Donghae meraih pucuk kepala Jeno dan mengacakkan surai lembut anak laki lakinya.

Jeno mengangguk.

Hera dan Jeongin ikut tersenyum,mereka ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan Donghae maupun Jeno.

"Trus kapan kamu baikan sama sodara sodaramu?" Tanya Donghae

Jeno belum menjawab,baginya antara ya atau tidak,lebih tepatnya belum. Tapi karna mungkin sudah waktunya ia untuk berdamai,ia menghampiri Jeongin.

Uluran tangan kekar Jeno menghampiri Jeongin,Jeno tersenyum kearah Jeongin dan dibalaslah uluran tangan Jeno

"Kita sodara" kata Jeongin lalu tersenyum.

Ini belum selesai,masih ada Taeyong yang belum Jeno temui

--

Yoon Hera melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumahnya,ia lelah tapi seolah bahagia karna akhirnya Jeno beserta keluarganya akhirnya berdamai dan Jeno juga bisa menerima Jeongin.

Tepat saat Hera membuka pintu rumahnya,ia menemui seseorang yang ia rindukan. Ya,Heechul pulang. Tanpa basa basi Hera berlari ke arah Heechul yang sedang mempersiapkan sesuatu.

"Papaaaaahhhhhh"

Heechul berhasil menemukan sumber suara yang memanggilnya dengan sebutan papa,ia menoleh dan mendapati Hera sudah berada di depannya. Ia lekas memeluk anak gadisnya dengan gembira.

"Heeyy darimana aja?"

"Ya sekolah lah pah"

"Iyaa tau,pulangnya sore banget"

Hera hanya ber hehe dan didetik berikutnya ia mendapati Heechul yang sedang mengemasi beberapa pakaian kantornya ke dalam tas

"Pah,papah mau kemana lagi?" Tanya Hera

"Papah nanti malem harus pergi ke luar kota nak,kerjaan papah banyak banget"

Hera tak menjawab,ia langsung memasangkan wajah murungnya,menyadari hal itu Heechul berhenti dari kegiatannya dan mendekati Hera.

"Kamu kenapa tiba tiba murung?"

"Gapapa pah"

"Yakin?"

"Hmm. Papah kapan bisa ngabisin waktu yang lama sih sama aku,sama mamah sama kak Kai?"

Heechul langsung terdiam. Di pikirnya memang benar,kurang lebihnya ketika Hera SMP kelas 1,Heechul naik jabatan dan ia mulai sibuk,bahkan untuk saat ini Heechul bisa pulang kapanpun dengan jangka waktu yang lama. Hal itu yang Heechul takutkan,anaknya akan protes.

"Kan papah kerja sayang,papah juga pengennya papah libur,ngabisin waktu sama kalian" ujar Heechul

"Ya tapi itu udah berlangsung lama pah dari aku SMP,papah selalu sibuk,Hera tuh pengen papah dirumah itu lama,baru juga pulang udah mau pergi lagi" kata Hera yang nampaknya mulai malas untuk hal hal ini.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang