duapuluh dua

17 2 0
                                    

"Kaka ngga sendirian kok. Yang sayang sama kaka banyak"  Kata Jeongin masih memeluk Hera

Hera melepaskan pelukannya, ia menyeka air matanya yang sudah membanjiri kaos milik Jeongin. Kemudian ia tersenyum dengan penuh ketegaran yang ia miliki

"Iya. Gue kuat" Katanya benar benar ingin terlihat kuat

Taeyong keluar dari kamarnya karena mendengar suara perempuan yang ia juga kenali.

"Heraaaaaa" Panggil Taeyong berlarian kecil lalu menggapai tubuh mungil Hera dan segera memeluknya.

"Kuat ya dek" Kata Taeyong lalu mengusap surai lembut Hera yang membalas pelukannya.

Jeno mulai terlihat cemberut karena sedari mereka datang Hera sudah digilir berpelukan.

"Udah doonngg meluknya jangan lama lama ga nganggep gue banget ada disini" Sebal Jeno

"Mau gue peluk juga?" Tawar Taeyong yang meregangkan kedua tangannya untuk Jeno

"Ck, gue masih doyan cewe" Kesal Jeno

Hera terkekeh lucu, melihat sahabatnya mulai terlihat akur dengan saudara sambungnya.

"Mau bubuurrr" rengek Hera tiba tiba

"Jeno tuh jago bikin bubur" Kata Taeyong

"Bikinin" Hera langsung menyeringai ke Jeno, ia hanya pasrah asalkan sekarang Hera senang saja sudah membuatnya lega

Jeno membuat bubur yang biasa ia masak jika malas keluar rumah. Selesai membuat bubur ia langsung sajikan di meja makan dan memakannya bersama sama.

"Abis ini pulang ya" Kata Jeno

Hera menggeleng cepat

"Kenapa sih?" Jeno

"Ngga mau banyak sodara, kamar gue pasti langsung diambil alih Ningning sama Sakura" Hera

"Teruuss? Lo mau gimanaa??"

"Tidur sini hehe"

"Izin dulu sama nyokap, lagian juga pasti ngga boleh sama abang Kai"

"Boleh lah liat aja nanti"

Setelah makan Hera langsung menelpon kak Kai untuk meminta izin, untung saja dikarenakan Kai mengerti situasi rumah yang penuh dengan keluarga besar dari ibunya jadi ia memperbolehkan Hera untuk menginap dirumah Jeno.

"Kan gue bilang juga apa pasti boleh" Hera

"Iya boleh sih boleh trus seragam sekolah lo gimana dodol" Kata Jeno sedikit ngegas

"Minta kaka anterin kesini lah. Jasa kirim onlen juga banyak kali jangan kaya orang susah" Jawab Hera juga agak ngegas

Dan sekian lama Hera menunggu akhirnya seragam sekolahnya dikirim oleh kak Kai sambil membawa beberapa makanan untuk keluarga Jeno

✨✨✨

Malam ini cukup dingin untuk keluar rumah sekedar menghirup udara. Aku memandangi begitu banyak bintang berharap ada satu dari mereka yang jatuh dan mengabulkan permintaanku, meski aku kurang percaya hal semacam itu.

"Dingin diluar sendirian" Kak Taeyong datang dengan membawa 2 gelas berisikan teh hangat lalu mengulurkan 1 untukku.

Aku hanya menghela napas dan tersenyum simpul.

"Jeno mana ka?" Tanyaku

"Lagi main ps sama Jeongin. Gabung sana gih" Kak Taeyong

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang