Bagian ∅1

3.4K 407 18
                                    

Maaf kalau ada typo
Selamat membaca
Enjoy your life
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya Tanjiro dan (Namamu) pamit kepada paman Saburo untuk kembali kerumah mereka

"Hati-hati, ya!" Ucap Saburo

"Ya!" Ucap Tanjiro kemudian berlari

"Nee-san ayo cepat!" Ucap Tanjiro

"Iya Tanjiro" Ucap (Namamu)

"Kalau begitu kami pergi dulu ya Saburo Ji-san, Arigatou untuk tadi malam" Ucap (Namamu) sambil membungkukkan badan kemudian berlari menyusul Tanjiro

"Tanjiro, kau bisa tenang sedikit?" Tanya (Namamu)

"Iie, aku ingin menemui Nezuko" Jawab Tanjiro

"Baiklah, Ayo cepat!" Ucap (Namamu)

Selama perjalan mereka berdua hanya diam tidak ada yang ingin memulai pembicaraan mereka lebih berkalut dengan pikiran mereka

"Nee-san."

Suara Tanjiro masuk kependengaran (Namamu) membuat yang punya nama menoleh dan melihat adik nya yang sedang menundukkan kepala menunggu jawaban

"Ya." Jawab (Namamu)

Hanya jawaban singkat yang selalu (Namamu) berikan semenjak ayah mereka pergi

"Saat Nee-san berlatih tarian Hinokami Kagura, apa yang Nee-san rasakan?" tanya Tanjiro

"Tenang dan damai" Jawab (Namamu)

"Hanya itu saja, tidak ada yang lain?" Tanya Tanjiro lagi

"Ada!" Jawab (Namamu) cepat

"Apa itu Nee-san?" Tanya nya penasaran

"Saat Nee-san berlatih dari pagi sampai pagi lagi, Nee-san seperti melihat Kaca namun bisa menembus apapun, Nee-san bisa melihat bagian dalam pada tumbuhan atau hewan, dan pada saat Nee-san selesai berlatih, Nee-san melihat kearah Tou-san, Nee-san awalnya tidak percaya dengan apa yang di lihat oleh Nee-san tapi, itu semua nyata, Nee-san bisa melihat Organ tubuh Tou-san. Mulai dari Otak, Otot, Jantung, Darah, sampai nafas Tou-san yang teratur" Jawab (Namamu) panjang lebar

"Apa nama cermin itu Nee-san?" Tanya Tanjiro

"Itu bukan Kaca tapi Dunia Tembus Pandang yang Tou-san katakan" Jawab (Name)

"Oh... Souka..." Ucap Tanjiro mengerti

"Lalu bagaimana Nee-san bisa tidak tertangkap saat bermain petak umpet bersama adik-adik kita?" Tanya nya lagi

"Itu karena Nee-san menghilangkan hawa keberadaan Nee-san seakan Nee-san menjadi pohon yang tidak memiliki aura membunuh atau aura bertarung" Jawab (Namamu)

Tanjiro yang merasa tidak paham dengan penjelasan dari (Namamu) hanya memiringkan kepalanya (Namamu) yang tau akan ketidak pahaman dari adiknya pun menjelaskan dengan singkat

"Begini maksudnya, kau ingat saat Tou-san masih hidup dulu, saat kita duduk bersama di teras lalu Tou-san mengejutkan kita berdua padahal Nee-san bisa merasakan aura seseorang atau langkah kaki seseorang dari jauh maupun dekat dan indera penciuman mu tajam bukan? Tapi mengapa Tou-san berhasil mengejutkan kita berdua?, Karena Tou-san menghilangkan hawa keberadaan nya" Jelas (Namamu)

Tanjirou & Nezukou Older Sister || KNY x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang