temu lima

2.8K 384 42
                                    

Vote comment juseyo 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote comment juseyo 🤗

Btw, kalo ada typo ingatkan ya. Nggak sempet cek lagi hehe

Happy reading

.
.
.

Karina melangkah menuju kamar mandi kemudian membasuh muka. Menghilangkan jejak-jejak masker alami yang ia pakai tadi. Setelah mengelap wajahnya, ia bergegas keluar lalu duduk di kursi depan meja rias.

Melakukan rutinitas malam seperti biasanya. Memakai berbagai produk perawatan untuk kulit wajahnya.

"Ih apasih?!"

Gadis itu tiba-tiba memukul pelipisnya sendiri dengan pelan saat bayangan seseorang muncul di pikirannya. Eye smile yang hanya dengan sepersekian detik mampu memikatnya. Ia begitu menyukai ketika kedua mata itu membentuk bulan sabit.

"Dia Jendral?" gumamnya.

Heran. Bagaimana mungkin lelaki dengan senyum seimut itu memiliki hobi mempermainkan perasaan wanita. Lebih cocok menjadi laki-laki cool yang berkharisma.

"Loh kok jadi mikirin dia? Ish."

Karina memilih naik ke kasurnya, merebahkan diri sembari bermain ponsel. Berusaha membuat dirinya mengantuk. Tepat saat membuka ponsel, bunyi notifikasi beruntun mengejutkannya.

Ia membuka aplikasi berwarna dominan ungu itu. Mendapati sebuah notifikasi.

@jendral._. started following you

Serta deretan notifikasi jika Jendral menyukai semua postingannya. Karina dengan cepat mengikuti balik. Sebenarnya dia malas, namun rasanya tidak sopan jika tidak melakukannya apalagi itu kakak kelasnya sendiri.

"Dia DM gue juga?" tanya Karina saat mendapat notifikasi baru. Ia lalu membuka kolom direct message, membuka pesan teratas.

jendral._.

Hai
Masih ingat gue?

Eh, hai Kak

Iyaa, masih kok


Gemes banget sih
Syukur deh
Na, gue boleh minta kontak lo?

Karina bimbang. Teman-temannya sudah memperingatkan agar ia tidak dekat-dekat dengan Jendral. Namun, dia sudah terlanjur membaca pesannya, tidak mungkin tidak ia balas apalagi ia tolak.

Sampai akhirnya keputusannya jatuh pada mengirimkan nomornya atas dasar merasa tidak enak.

Makasii Sayang
Eh, Karina

Sadarkan Karina untuk tidak baper pada oknum Jendral ini.

.
.
.

"KARINAAAAA!"

RENDEZVOUS [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang