temu dua

4.4K 436 50
                                    

[] O2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[] O2. Karina Ayodhya Arimbi []

Karina si gadis berwajah mungil ini teramat benci dengan permainan. Tapi kalau permainan di ponselnya dia suka. Terkadang ia suka heran, bagian mana yang menyenangkan dari mempermainkan perasaan seseorang.

Secara pribadi dia belum pernah dipermainkan, sebab selalu membatasi diri dari drama romansa anak remaja seusianya. Namun, berbekal membaca novel-novel percintaan remaja membuatnya tahu dan muak dengan para lelaki yang memiliki mulut manis.

Apa gunanya wajah rupawan dan mulut manis jika kelakuannya minus.

Gadis berambut hitam panjang itu tersenyum, mengedarkan pandang ke segala penjuru ruang yang akan menjadi kelasnya mulai sekarang.

"Hai, nama saya Karina Ayodhya Arimbi, bisa dipanggil Karina—"

"Boleh dipanggil Sayang nggak tuh?"

"Winandra. Diem sik, bukan waktunya ngomong ya kamu. Ayo Nduk, dilanjut." Pak Teguh, guru matematika peminatan sekaligus wali kelas 10 IPA 3 itu menengahi.

Karina mengangguk sejenak pada Pak Teguh lalu melanjutkan perkenalannya. "Saya pindahan dari Sumatera, mohon bantuannya." Ia tersenyum manis, sampai-sampai beberapa anak Adam memandangnya penuh kagum.

"Yang cowok biasa aja liatnya, nggak pernah liat gadis cantik tho'?" sindir Pak Teguh, "Kamu duduk sama Dinda yang sendirian dan lagi mepet tembok," lanjutnya sembari menunjuk ke arah siswi yang dimaksud.

Si gadis berambut hitam itu mengangguk, lalu melangkah pergi setelah pamit. Menghampiri siswi berwajah dingin yang tengah menatapnya.

Karina hanya tersenyum kikuk lalu duduk di bangku yang kosong.

"Nah baik. Hari ini pelajaran saya kosong ya, saya dan beberapa guru ada urusan, mau nyeleksi anak yang ikut olimpiade. Jangan berisik, kalo mau ke kantin satu atau tiga orang aja, yang lain nitip. Oke?"

"SIAP BAPAKKE!"

"NAH! Ingat ya jangan bikin keributan!" Setelahnya Pak Teguh melangkah pergi, melewati daun pintu hingga sosoknya hilang ditelan jarak.

Karina sempat terbengong. Guru macam apa yang dengan senang hati mempersilakan anak muridnya membolos ke kantin.

"Hai Karina! Gue Ifeoma, lo boleh panggil Ife. Kalo mau tanya tentang cogan boleh ke gue!" Sapaan antusias itu terlontar dari gadis berambut curly yang saat ini tengah menghampiri Karina dengan dua siswi lainnya.

"Gue Vela." Singkat padat dan jelas.

"Kalo mau nanya gosip, gue gudangnya. Amy."

Karina hanya mengangguk lalu menyalami ketiganya.

"Heh Dinda, ga usah sok kul ya anjir, jijik banget ewh," hardik Amy berpura-pura jijik pada temannya yang satu itu.

Gadis bernama Dinda itu menatapnya malas. "Tai, gue mau jadi anak kalem ini."

RENDEZVOUS [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang