Toilet

839 69 5
                                    

Don't forget to vote. Jangan jadi silent reader's ya🥺

Happy reading 🤍

.


Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Namun kelinci manis bernama Win Metawin ini sama sekali belum menjelajahi alam mimpinya.

Overthinking.

Satu kata yang bisa dideskripsikan oleh Win.

Mungkin kalian berfikir Win terlalu menyepelekan apa yang dikatakan Bright, padahal sebenarnya Win sangat memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Win menoleh kesamping dimana Bright yang tertidur pulas sembari memeluk pinggangnya posesif.

“Lo ga akan tinggalin gue kan?” lirih Win.

“Ehmm.....” Bright berguam dari alam sadarnya membuat Win terkejut dan cepat cepat berusaha tidur dengan fikiran yang masih kacau.

***

Pasangan Bright dan Win ini sudah resmi diketahui banyak orang, setelah sahabat mereka berdua tau tentu saja heboh dan semua meminta traktiran pastinya, bagaimanapun juga mereka semua adalah saksi bisu antara kisah cinta Bright dan Win, karna usaha mereka yang dapat meyakinkan perasaan Bright dan juga perasaan Win. Tentu saja mereka senang, karna usaha mereka selama ini tidak sia-sia.

Tapi hubungan yang diumbar biasanya tidak bertahan lama karna banyak yang tidak menyukai.

Ah lupakan.

BrightWin datang selalu berdua seperti perangko, seperti saat ini Bright memang sudah biasa menginap dirumah Win dan alhasil membuat mereka datang selalu bersama. Bright selalu mengantar Win sampai ke kelasnya memastikan pria manisnya aman sampai dikelas, bukankah itu janji Bright untuk menjaga semestanya?

Namun untuk sekarang ia tidak mengantar Win karena alasan tugas yang lupa diselesaikan, walaupun Bright pintar tapi dia juga bisa lupa tugas kalau sudah bersama Win.

Win side

Win datang kekelas dengan langkah gontai, sebenarnya ia malas untuk datang kesekolah ditambah lagi Bright yang tidak biasanya tidak mengantar sampai kelas seperti ada yang kurang.

“Win sinii” panggil JJ .

“Lama bener lo kea keong, tumbenan” tambah Pluem.

“Masih pagi lo pada berisik bener” sahut Win dengan nada jengkel.

“Tumben” Khaotung menambahkan.

“Apa?!”

“Dih pms! Tumben gak bareng pangeran berkuda”

“Gak tau, gak ngerti, gak peduli, dia belum bikin tugas katanya jadi gue ditinggal sendiri gini”

“Elah kaya gak biasa sendiri aja lo” -JJ.

Sahabat Win yang melihat hanya tertawa laknat memang tapi ya sudahlah.

“Bright yang pinter gitu lupa bikin tugas? Apakabar gue yang pas-pas an gini yak” -JJ

“Lo kan emang gak pernah bikin tugas jadi gue gakheran” sahut Pluem kemudian mendapatkan jitakan gratis dikepalanya.

“Suka gak sadar diri emang si Pluem”

Setelah pembicaraan itu, gurupun datang dan mulai mengajar seperti biasanya, Win sangat tidak mood teman-temannya sadar akan hal itu.

Jam istirahat telah berbunyi dan keempat manusia itu sudah ada dikantin dan memesan makanan mereka masing-masing.

“Kumpul kuy besok, dah lama kita enggak bareng” kata Pluem yang sudah menyelesaikan acara makannya.

“Boleh tu, lo bisa kaga Win? Lama juga lo gak bareng kita-kita ni” -JJ

“Hm..oke gue ikut”

“Siplah kalo gitu, besok kerumah gue dulu ya”-Pluem.

“Gue ke toilet dulu ya” pamit Win.

Saat hendak membuka pintu toilet ia tidak sengaja bertemu dengan Bright, orang yang dari kemarin membuat mood nya down.

*pintu toilet yo bukan bilik toilet

“Hey bunny, baru mau gue susulin kekelas, ngapain disini? Udah makan?”

“Ck, gausah, mau ketoilet, udah” Win memang menjawab semua pertanyaan Bright namun dengan nada yang ketus, Bright melihat itu hanya terkekeh pelan dan mengusap lembut rambut Win, namun ditepis oleh sang empu.

“Minggir ish, gausah pegang-pegang gue kebelet” Win berusaha pergi, namun saat hendak melangkah tangannya dicekal oleh Bright.

“Heyy tunggu dulu, kebetulan ketemu disini gue mau bilang nanti kita gak bisa balik bareng, gue ada pelajaran tambahan, gakpapa kan balik sendiri? Atau perlu gue pesenin taksi dulu? “ Oke. Win tidak bisa sabar kali ini.

“Ck, gausah! Mending gue balik bareng Nani!” kelepasan sudah, Win lupa Bright sensitif dengan nama itu.

Ngomong-ngomong soal Nani kalian masih ingat bukan? Pria itu sekarang sudah sekolah seperti biasa setelah hiatus dari sekolah untuk beberapa waktu.

Entahlah dia berubah setelah kejadian itu, tidak lagi mau bersaing dengan Bright, tidak pernah lagi muncul dihadapan Win, dan tetap menjadi pendiam seperti awal.

“Ngomong apa tadi hm? Berani pulang sama dia?” Bright mendekatkan wajahnya ke wajah Win senyum tampan yang tadi dia tampilkan entah menghilang kemana. Win dapat merasakan aura yang tidak menyenangkan dari Bright.

“Kalau lo pulang bareng dia mending gue bolos aja ntar buat nganter lo pulang”

Win mendengar itu terkejut, dia juga tidak enak jika Bright harus bolos karna dirinya “ih Bright maaf, gue bercanda”

“Nanti gue pesenin taksi pulangnya, dan jangan sebut nama itu lagi paham sayang?

“Iya-iya! Udah minggir gue ketoilet dulu”

.
.
.
.

Tbc 🤍

Maunya kemarin update tapi kemarin Wp-nya eror gtw kenapa.
Untungnya sekarang bisa update😌

Hiraeth [BrightWin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang