Happy reading and don't forget to vote 🤍
.
Bright Side
Setelah sampai di negara tujuannya Belanda, Bright dijemput papanya untuk pergi ke mansion yang sudah disiapkan papanya sebelumnya. Sudah lama mereka tidak bercakap-cakap, atau hanya sekedar bertemu karna papanya sibuk dengan pekerjaannya. Sekarang mereka sudah berada di ruang tengah, Setelah lama mereka saling terdiam akhirnya papa Bright membuka percakapan ini..
"Bright baik-baik aja?" kata sang Papa tulus
"Baik pa"
"Udah cukup lama ya papa gak pernah ngobrol sama kamu, maafin papa ya, papa gak nyangka kamu bisa dapat kesempatan ini"
"Hm"
Bukannya Bright tidak peduli dengan papanya, tapi keadaannya Bright sedang malas dan ingin leha-leha diranjang empuk, ada satu faktor juga yang membuat Bright tidak tampak semangat...Win, lelaki manis itu membuat Bright kehilangan setengah semangatnya. Papanya menyadari raut wajah Bright yang lesu itu pun hanya mengulas tersenyum.
"Bright kenapa? kangen pacarnya ya?" tanya papa Bright sekenanya
"Ha?" Bright ngebug mendadak, pasalnya papanya tidak tau kalau Bright sudah mempunyai pacar, lalu darimana papanya bisa tau?
"Oh ya papa lupa, kamu udah punya pacar emang? dari dulu juga gak pernah deketin cewek kalo diinget-inget kamu mainnya cuma sama Nevy sama Win itu aja kan" Bright menghela nafasnya ternyata pertanyaan tadi cuma asal. Bingung harus menjawab apa Bright memutuskan untuk pergi beristirahat.
"Pa, bahasnya lain kali ya, Bright boleh istirahat dulu kan?"
"Yaudah sana istirahat dulu, besok kita jalan-jalan dulu biar kamu kenal tempat-tempat disini" balas papanya sambil tersenyum .
***
Sampai dikamar Bright merebahkan dirinya diranjang empuk itu, hampir lupa mengabari lelaki manisnya Bright sudah mengghubungi Win sekarang, tapi tidak ada balasan dari Win. Tidak ada jalan lain ia mencoba menelfon salah satu temannya Mike.
"Halo"
"Apa bro? lo udah sampe?" sahut Mike diseberang sana
"Udah, Win mana?"
"Lah? kok nanya gue? Lo belum ada ngabarin dia?"
"Belum gue lupa"
"Rugi lo pinter kalo pelupa, telfon temennya aja kalo Win gak ngangkat"
"Oke"
Terlintas satu nama yang bisa Bright andalkan, Khaotung. Dengan cepat ia menelfon .
"Halo"
"Ya, kenapa? Lo udah sampe? "
"Udah, Win mana? dia ada sama lo?"
"Iya, Gue lagi dirumahnya, dia gak berenti nangisin lo, gak paham gue harus apa"
" Sekarang dia dimana?"
"Tidur, kayanya capek nangis"
"Tolong jagain dia Khao, kalo ada apa-apa kabarin gue secepetnya, terus bilang sama dia gue udah sampe"
"Pacar, pacar lo, kok gue yang repot si?"
" Ngegas amat lo, pulang gue dari sini dapet bonus oleh-oleh dah lo"
"Oke bisa dibicarakan baik-baik. Gue tutup ya, take care"
"Hm"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [BrightWin] ✓
Teen Fiction[BrightWin] [End] Season 2 dari cerita Iridescent ✨ Percaya dengan takdir memang bukan masalah, namun melawan dan bermain dengan takdir mungkin bisa membawa masalah. Cerita tentang laki-laki yang mendapatkan semestanya namun harus berpisah hanya ka...