Jangan lupa vote!
Before that i hope you get the feeling.
Happy reading 🤍
_______
Sunyi, hanya kata itu yang menggambarkan suasana diruangan dominan putih dengan bau obat yang menyengat ini. Win menghela nafas panjang sedari kemarin kepalanya sakit tidak tertahan, dan makin menjadi-jadi sampai sekarang.
Suasana senja ditemani rintik hujan yang cukup tenang memang indah, tapi bukan untuk sekarang batin Win, ia masih berharap pelangi datang setelah hujan.
Win bersandar pada sandaran ranjang rumah sakit sambil memandang hujan dan mengingat kejadian dimana Bright menjemputnya dan menjadi awal perjuangan Bright. Semua sudah berlalu pikir Win lagi, untuk apa dia disini? Kalau alasan ia bertahan sudah pergi.
Ponsel Win berdering menampilkan panggilan video dari Khao dengan cepat Win mengangkatnya.
"Win?" Khao dan yang lainnya sedang berkumpul ternyata, dengan wajah sendu dari teman-temannya, ia menjadi merasa bersalah.
"iya?" entah hanya itu kata yang bisa diucapkan oleh Win.
"Kenapa lo gak bilang? kita masih sahabat lo, seenaknya aja lo nutup-nutupin semuanya" mereka berempat ini sudah dekat sejak lama, tapi lebih lamaan Bright..
"K-kalian tau?"
"Nani cerita semuanya ke kita, karna kita maksa dan berhasil banget buat gue terheran-heran" dilihatnya wajah sahabat-sahabatnya sangat sendu, siap sekali untuk menangis
"Lo gak bakal kenapa-napa Win" Lanjut Pluem.
"Lo harus ingat caranya kembali Win" disambung lagi oleh JJ dengan fakesmile-nya.
Tak tahan lagi Win menangis jika sudah mengingat ini, dan kembali merasakan sakit dibagian kepalanya, tapi ia masih bertahan.
"Maafin gue, bukan maksud gue nutupin dari kalian cuma gue gaktau harus mulainya gimana, doa in gue ya semoga gue inget caranya kembali. Maafin semua salah gue selama ini, kalian semua orang baik, dan terimakasih untuk tawa kalian selama ini"
"Win" Runtuh sudah semua menangiss.
Ceklek
"Win" panggil Mama Win, Mama Win melihat Win sedang menangis dan melihat juga panggilan dari teman-teman Win.
Mama Win mendekat lalu tersenyum.
"Gakpapa Win, nangis aja, jangan ditahan gitu didepan mama" memilih untuk pergi memberikan waktu untuk Win bercakap-cakap dengan temannya.
Mereka melanjutkan acara ngobrol mereka lewat sambungan telfon dan berujung JJ menjanjikan "Besok gue sama yang lainnya, bila perlu ajak seluruh warga sekolah sampe ibu-ibu kantin kerumah sakit buat nyemangatin lo Win" disambut kekehan dari Win. Apa mereka masih bisa mengunjunginya dirumah sakit? atau ditempat lainnya.
Sudah selesai dengan acara telfonan mereka Mama Win kembali masuk diikuti dengan Nani tentunya, terlihat bajunya sedikit basah.
"Nan! lo ujan-ujanan? nanti sakit ish, keringin dulu" usir Win, dalam keadaan sakit beginipun Win masih memperdulikan orang lain.
"Iya-iya galak bener lo" sahut Nani, lalu diberikan handuk oleh Mama Win.
"Sakit Win?" tanya Mama Win sambil mengelus surai Win, dijawab dengan senyuman dan gelengan dari Win.
"Maa~ mau peluk"
Entah mengapa Win ingin merasakan pelukan Mamanya dan pelukan Bright:) namun nihil ia tak akan mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth [BrightWin] ✓
Teen Fiction[BrightWin] [End] Season 2 dari cerita Iridescent ✨ Percaya dengan takdir memang bukan masalah, namun melawan dan bermain dengan takdir mungkin bisa membawa masalah. Cerita tentang laki-laki yang mendapatkan semestanya namun harus berpisah hanya ka...