Bt |9🕊️| Sedikit Perhatian Kecil

11 5 8
                                    

Aku begitu mencintaimu sama halnya seperti hujan yangg turun ke bumi begitu deras. Tapi, aku lupa sederas-derasnya hujan pasti akan reda.
@Clara

•|•

Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi, namun Clara masih belum beranjak dari tempat tidur. Ia hari ini  tak berniat untuk pergi ke sekolah, mengingat kejadian kemarin membuat hati Clara begitu sakit.

Clara kembali memejamkan kedua matanya berharap yang terjadi kemarin hanyalah sebuah mimpi! Ya, mimpi hanya mimpi! Namun kenyataannya tidak. Clara benar-benar kehilangan Rangga selamanya.

Clara menghela napasnya, membuka matanya kembali, kemudian bangkit dari tempat tidurnya.

"Semangat Clara!" ucapnya pada diri sendiri.

***

Clara berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Ia memilih untuk berjalan kaki karena ia ingin menenangkan pikirannya sebelum sampai ke sekolah. Udara pagi hari begitu sangat segar, itu akan membuat otaknya fresh.

Setelah Clara tiba di sekolah, matanya tak sengaja menangkap netra sosok laki-laki yang selama ini dicintainya. Clara menatap punggung Rangga begitu lama, memastikan bahwa  Rangga baik-baik saja.

"Ah, ternyata Rangga baik-baik saja, syukurlah!" gumam Clara, pelan.

Clara melanjutkan perjalanan menuju ke kelasnya, namun sebelum masuk ke dalam kelas
Arya memanggilnya. Clara yang  hendak masuk ke dalam kelas mengurungkan niatnya dan berjalan menuju ke arah Arya

Tanpa Clara sadari bahwa Rangga sedang memperhatikannya.

'Stop Clara! Biarkan saja! batin Clara.

Rangga yang memperhatikan Clara dan Arya yang sedang berbicara pun tersenyum.

"Kamu bahagia banget kayaknya sama dia?" ucap Rangga pada dirinya sendiri.

Setelah bicara  dengan Arya, Clara memutuskan untuk pergi masuk ke dalam kelas terlebih dahulu. Namun sebelum Clara masuk ke dalam kelas tak sengaja mata Clara bertemu dan bertubrukan dengan Rangga.

Clara yang melihat Rangga pun tersenyum sekilas, namun berbanding terbalik dengan Rangga, ia justru memalingkan wajahnya dan langsung masuk ke dalam kelas.

***

Pelajaran pun telah selesai, kini jam istirahat berjalan, Clara yang sudah terbiasa membawakan bekal untuk Rangga, mengeluarkan makanan untuk di berikan kepada Rangga. Walaupun Clara sudah tidak bersama Rangga, tapi Clara tetap peduli, berkali-kali Clara di sakiti oleh Rangga namun, Clara masih tetap memperdulikannya.

"Rangga dimana ya?" tanya Clara pada dirinya sendiri.

Clara yang mencari keberadaan Rangga, akhirnya bertanya pada salah satu teman Rangga.

"Eh lihat Rangga gak?" tanya Clara.

"Ada di taman belakang sekolah," ucap teman Rangga.

"Makasih," ucap Clara. Setelah mengucapkannya Clara segera berlari menuju taman belakang sekolah.

Ternyata memang benar Rangga sedang duduk di bangku taman sekolah.

"Bismillah," ucap Clara, sedikit gerogi.

"Kak, aku bawa bekal makanan untuk kakak," ucap Clara. Namun, tak ada respon apapun dari Rangga.

"Maaf, bukan maksud aku buat ganggu kakak, tapi aku cuman mau ngasih makanan ini aja."

"Makanannya aku taruh di samping kakak, maaf udah ganggu, aku pamit dulu." Clara meletakkan bekal makanan itu di samping Rangga, dan memilih untuk pergi dari tempat itu.

Berharap Rangga berbicara dengannya sepertinya mustahil, mungkin Clara memang mengganggu waktu Rangga.

"Lo gak perlu bawa makanan atau peduli lagi sama gue!" ucap Rangga.

"Kalau bisa lo jauh-jauh dari gue."

Setelah mendengar apa yang di katakan Rangga, dada Clara begitu sesak. Matanya kini mulai berkaca-kaca, Clara akhirnya memberanikan diri untuk berbalik, menatap punggung Rangga.

"Baik kalau itu yang kakak mau, aku gak akan lagi ganggu kehidupan kakak, dan maaf udah buatin makanan, kalau kakak gak suka tinggal buang aja!" ucap Clara. Setelah mengucapkan kalimat itu Clara langsung pergi, dia sudah tak bisa membendung air matanya lagi.

Setelah mendengar apa yang Clara katakan, Rangga bisa menebak bahwa saat itu pasti Clara ingin menangis namun di tahan olehnya. Rangga bisa tau karena suara Clara menjadi lirih dan nada suaranya bergetar.

Setelah kepergian  Clara, Rangga masih diam di tempat duduknya, menutup matanya kemudian membuka kembali matanya.

***

Bel masuk berbunyi pertanda bahwa waktu istirahat siswa sudah berakhir, namun Rangga belum beranjak dari tempat duduknya.

Rangga masih memikirkan apa yang dilakukannya sudah benar-benar baik atau tidak, karena jujur saja Rangga merasakan kesepian ketika Clara tak bersamanya.

Setelah berdiam diri cukup lama di taman sekolah, Rangga memilih untuk kembali ke kelas. Namun tak Sengaja Rangga melihat bekal makanan yang di berikan oleh Clara.

"Thanks," ucap Rangga kemudian berjalan menuju ke kelas

Semua murid di kelasnya sudah duduk menanti guru mapel yang akan masuk ke dalam kelas. Namun Clara masih duduk diam di rooftop sekolah.Clara saat ini hanya butuh ketenangan, dia hanya ingin sendiri.

***

Entah kenapa perasaan Rangga saat ini begitu aneh, Rangga terus memikirkan apa yang dia ucapkan pada Clara. Rangga begitu khawatir pada Clara.

Selama pelajaran berlangsung Rangga tak terlalu fokus pada pelajarannya,Rangga begitu mengkhawatirkan Clara.

Setelah bel pulang berbunyi, Rangga menyempatkan diri untuk melihat Clara, Rangga langsung keluar dari kelas dan menuju ke kelas Clara. Rangga mencari Clara, namun sayangnya Rangga tak menemukan gadis itu.

Tak menemukan Clara di lingkungan sekolah, Rangga langsung ke parkiran dan menjalankan motornya untuk mencari Clara.

***

Clara yang sedang duduk di jembatan gantung, memandang langit

"Sepertinya bumi tau bahwa aku sedang sedih," ucap Clara.

Tak butuh beberapa menit langit mulai menumpahkan air yang sedari tadi di bendungnya, seiring dengan turunnya hujan, air matanya pun mengalir di kedua pipi putihnya.


***

C

laraa baik bangett, udah disakitin sama Rangga masih aja perhatian😭
Tapi... Rangga gatau diri ihh malah buat Clara nangis:(

Plissa deh rangga, buang dulu ego nya. Mimin juga tau kalo kamu itu masih sayang sama Clara

Mimin baru nemuin loh kalo cowo gengsi nya gede, dari pada cewe😤

Kalo kaya gini terus, ayo dong Clara mending lupain aja Rangga. Kalian setuju 'kan' kalo Clara lupain Rangga?

Oh iya, jangan lupa tekan bintangnya sama komen, ya. Lempar kritik dan sarannya juga. Sekalian bagiin ke temen-temen😍.

hope you enjoy it😚
See you next time!

Bunga TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang