5 | Alphine Ibex Has Fallen

69 15 7
                                    



Alphine Ibex
(n) Spesies herbivora menyerupai kambing gunung yang mampu memanjat tebing nan curam menggunakan kukunya yang seperti penjepit.

Alphine Ibex(n) Spesies herbivora menyerupai kambing gunung yang mampu memanjat tebing nan curam menggunakan kukunya yang seperti penjepit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ini cuman gambaran btw)
























"Kenapa Ayah nggak bilang kalau selama ini selalu kirim surat ke Mama? Dan kenapa Mama nggak pernah ngasih tau aku? Kalian sekongkol ya?"

"Enggak. Bahkan Ayah nggak tau kalau Mama nggak bilang ke kamu."

Khusus hari ini, Ara mengantar sekotak bento ke pos kerja Jefrayen. Segenap makanan ia masak dengan sepenuh hati untuk Ayahnya. Tak lupa, perempuan itu juga membawakan dua botol air putih yang ia campur masing-masing dengan dua iris lemon dan daun mint.

Tetapi sesampainya di sana, Ara malah dibuat kaget mengenai apa yang sedang Ayahnya obrolkan dengan teman segrup-nya. Dia bilang jika dia sering berbalas surat dengan istrinya yang ada di seberang, mendengar itu Ara merasa di khianati karena dia tidak tahu apapun soal ini. Sumpah, Mama nya tidak pernah memberi tahu, bahkan saat dia hendak pergi pun. Ara kira dia tahu segalanya tentang Mama, tapi sekarang tidak, ada rahasia yang Mama nya sembunyikan dari dia. Kali ini perihal surat, entah ada rahasia besar apa lagi yang Miran simpan darinya.

Walaupun merasa sebal, dia tetap memberikan bento itu ke Jefrayen. Ia cicipi masakan beraroma harum milik Ara, ekspresi yang Jefrayen tunjukan memberi tahu bahwa makanannya sangatlah enak. Ia makan sesuap demi sesuap, berganti ke lauk yang ini ke lauk yang itu. Kentang rebus, telur mata sapi--Ara baru tahu kalau Ayahnya suka telur mata sapi yang setengah matang--Ayam dengan bumbu kecap, dan dessert berupa coklat berbentuk koin.

"Kenapa Mama nggak pernah bilang ke aku? Selama ini dimana dia nyembunyiin semua surat itu?"

"Entah," Jefrayen mengangkat bahu, "di meja rias mungkin?"

"Mana mungkin? Mama nggak pernah ngerias diri, jadi semua kaca di rumah polosan."

"Seriously? Hm, sekarang Ayah tau kenapa aura cantik Mama kamu nggak pernah pudar. She's always beautiful."

Kala itu karena sudah siang, tempat disekitar sana terasa panas. Sinar matahari yang memancar mengeringkan daun dan tumbuhan, tanah merah seperti gurun, membuat mata menyipit tatkala melihati bukit nan jauh disana.

Tampilan dari perbatasan disini tidak jauh berbeda dengan Death Valley yang ada di bumi, daratan merah, mungkin hanya ada beberapa perbedaan yaitu biasanya tempat ini sering di jadikan jalur keluar masuk barang dan makanan baik ikan atau kebutuhan pokok yang lain. Lintas dagang. Sebelum masuk ke wilayah sini biasanya para petugas keamanan mengecek satu persatu truk pengangkutnya, pekerjaan inilah yang Jefrayen dan teman-temannya tekuni dari dulu. Walaupun sudah menjabat sebagai Kepala Kelompok, Jefrayen tidak pernah bolos ikut memeriksa barang-barangnya.

BORDER: another universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang