Chapter 13

2.2K 293 11
                                    

Haiii~ maaf baru bisa updatee selamat membaca yaa! 

***

Kami sampai di sebuah lapangan terbuka yang sangat luas dan dikelilingi pohon cemara yang memiliki ukuran daun besar sekali. Aku bisa melihat yang lain semua ada disana. Ketika kami sampai Esme segera menghampiri kami.

" Senang kau bisa bergabung dengan kami Ali—dan juga Bella." Esme tersenyum hangat ke arahku dan juga Bella.

" Aku sangat senang bisa ikut." Jawabku dan kemudian Alice meluncur cepat dan berhenti didekat kami. " Sudah waktunya." Ia mengumumkan dan begitu Ia berbicara gemuruh petir menggelegar mengguncang hutan.

" Menyeramkan, bukan?" seru Emmett kepada aku dan Bella sambil mengedipkan matanya. Aku dan Bella tertawa.

" Kau siap bermain?" tanya Edward padaku dengan senyumannya yang menawan dan tatapannya begitu bersemangat.

Aku mencoba terdengar bersemangat. " Yeah, aku benar-benar bersemangat sekali!"

Edward tertawa dan mengacak-acak rambutku dan kemudian berlari mengejar saudaranya yang lain. Dia lari begitu cepat mirip cheetah.

" Wow, dia cepat sekali." Kagum Bella yang berdiri disampingku.

" Begitulah dia." Jawabku dengan bangga sambil memberikan sebuah cengiran kecil.

" Mau ikut turun?" tanya Esme yang masih berada didekat kami dan aku melupakannya karena begitu terpesona dengan Edward. Buru-buru aku membenahi ekspresiku dan mengangguk. Aku dan Bella kemudian berjalan mengikuti Esme.

" Anda tidak ikut bermain?" tanyaku dengan malu-malu.

" Tidak, aku lebih suka menjadi wasit." Ia menjelaskan. Esme kemudian menghentikan langkahnya dan kami sudah berada diujung lapangan. Aku melihat kearah keluarga Cullen yang lain dan nampaknya mereka telah membentuk tim. Edward berada jauh disisi kiri lapangan, Carlisle berdiri diantara base pertama dan kedua sedangkan Alice memegang bika dan berada diposisi pitcher.

Emmett mengayunkan tongkat pemukul. Kami menunggunya menghampiri home bsae namun saat ia mengambil posisi aku baru menyadari bahwa ia sudah disana—lebih jauh dari posisi pitcher. Jasper berdiri beberapa meter dibelakangnya, sebagai anggota tim lawan.

Aku terus memperhatikan mereka yang bermain dengan cepat. Aku mempelajari alasan lain mengapa mereka menunggu badai petir untuk beramin—jika manusia yang bermain mustahil bisa mengikuti kecepatan bola yang melayang.

Saat ini Tim Emmett memimpin dengan skor satu—Rosalie melayang mengelilingi base demi base setelah Emmett berhasil memukul bola sangat jauh—ketika Edward menangkap bola dan berlari cepat ke sisiku aku bisa melihat wajahnya memancarkan rasa senang.

" Bagaimana menurutmu?" tanyanya.

" Aku menikmatinya—dan kuakui kau sangat cepat." Pujiku dan membuatnya menyunggingkan senyuman yang selalu membatku kehabisan nafas dan kemudian Ia pergi lagi untuk bermain.

Skor terus bertambah ketika pertandingan berlanjut dan mereka saling mentertawakan seperti layaknya pemain baseball normal. Petir terus bergemuruh tidak menghentikan mereka untuk tetap bermain. 

Tiba-tiba Alice terkesiap. Mataku tertuju pada Edward dan aku melihat kepalanya tersentak untuk memandang Alice. Mata mereka bertemu dan dalam sekejap sesuatu terjadi diantara mereka. Edward sudah berada disisiku dan Bella sebelum yang lainnya dapat bertanya kepada Alice apa yang terjadi.

Semua sudah berkumpul.

" Alice?" suara Esme tegang

" Aku tidak melihat—aku tak bisa mengatakannya." Racau Alice.

Becoming Bella's Twin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang