Chapter 7

2.8K 381 8
                                    

Haiii sudah pada nungguin yaaa? maaff bangett baru bisa updateee, aku usahakan chapter berikutnya akan lebih cepatt :) selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa 

***

Beberapa hari berlalu semenjak aku makan bersama dengan Edward dan keluarganya dikafetaria. Hubunganku semakin baik dengan Edward dan kami menjadi partner biologi yang bisa dikatakan cukup kompak. Sesekali kami sering bercerita selama di kelas Biologi dan aku mulai merasa nyaman dengan kehadirannya. Keluarga Cullen juga baik terhadapku dan seringkali menyapaku ketika kami berpapasan—kecuali Rosalie yang hanya diam tapi tidak memasang wajah masamnya seperti dulu.

Malam mingguku dan Bella hanya kami habiskan berdua saja. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam saat aku dan Bella sedang makan malam dirumah, sedangkan Charlie masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaannya.

" Apa kau suka dengan Edward?" pertanyaan Bella barusan seketika membuatku tersedak. Buru-buru aku segera meneguk air sambil menepuk-nepuk pelan dadaku.

" Sorry." Bella menyengir kecil merasa bersalah karena tiba-tiba melontarkan pertanyaan seperti itu padahal sebelumnya kami makan dengan hening dan ia seperti menyembunyikan sesuatu dariku.

" Aku tidak terlalu mengenal Edward, Bells. Edward partner-ku di kelas Biologi, remember?" elakku yang masih cukup terkejut dengan pertanyaan Bella. " Kenapa?"

Bella memandangku dengan ekspresi ragu-ragu. " Oh c'mon Bells, jangan membuatku penasaran." Aku mendesaknya.

" Aku rasa Edward tidak cukup baik untukmu Al dan aku rasa sebaiknya kau jangan terlalu dekat dengannya ataupun keluarga Cullen yang lain." Aku merasa kecewa mendengarnya. Aku tahu bahwa Bella ditakdirkan untuk Edward dan begitu juga sebaliknya, tapi apa aku benar-benar tidak boleh menyukainya dan berada didekatnya? Apa aku benar-benar tidak boleh berada di posisi yang seharusnya Bella tempati itu?

" Jika Edward tidak cukup baik untukku, lantas apa dia yang cukup baik untukmu, Bells?" aku tersenyum pahit.

Bella mengerutkan dahinya. " B-bukan seperti itu Al, maksudku—"

Bella tidak salah, aku yang salah karena lupa dengan posisiku. Aku yang salah karena aku mulai menyukai Edward Cullen.

Aku segera beranjak dari kursi dan memandang ke arahnya " Maaf aku seharusnya tidak pernah datang kesini dan mengambil sesuatu yang seharusnya dari awal milikmu, Bells. " air mata mulai keluar dari pelupuk mataku.

Bella semakin mengerutkan dahinya tidak paham dengan ucapanku. " Aku benar-benar tidak mengerti ucapanmu, Al.."

" Maaf aku butuh waktu untuk sendiri." Aku bergegas keluar rumah tidak menghiraukan Bella yang masih terus memanggil-manggil namaku. Aku terus berlari masuk kedalam hutan dibelakang rumah tidak peduli dengan angin malam yang berhembus dan langit yang semakin gelap. Aku terus berlari tanpa tau tujuanku. Air mataku terus mengalir dan dadaku terasa sesak sekali.

Aku terus berlari hingga aku tersandung kayu dan jatuh ke atas keras dan dinginnya tanah. Aku masih menangis dengan terisak sambil memegangi dadaku yang masih terasa sesak.

Aku tidak peduli bahwa saat ini aku berada ditengah gelapnya hutan dan hanya suara-suara alam yang terdengar sesekali. Hingga aku mendengar sebuah suara yang mendekat ke arahku membuatku terkesiap. Aku berusaha untuk berdiri namun aku justru meringis kesakitan karena pergeralangan kakiku sepertinya terkilir. Belum sempat aku bersiap untuk kabur aku terkejut mendengar suara merdu yang selalu membuatku merasa tenang setiap mendengarnya.

" It's me, Al.." Edward kini berada tidak jauh dariku sambil memandangku dengan ekspresinya yang khawatir. Ia semakin mendekat ke arahku dan memposisikan tubuhnya yang sedikit berjongkok didepanku. Matanya kemudian beralih melihat tanganku yang sedang memegangi kakiku yang terkilir. " Apa kau terluka?" tanyanya dan kemudian aku mengangguk kecil. Aku menatapnya yang kini menatapku dengan lekat.

" Kenapa kau bisa tahu aku ada disini?" tanyaku namun Edward hanya diam.

" Kau mendengar semuanya?" tanyaku kembali dan lagi-lagi Edward hanya diam.

Aku kembali mencoba berdiri dan tangan dingin milik Edward mencoba membantuku. Aku memandang manik matanya yang kini berwarna keemasan dan kemudian menepis tangannya. " Kau seharusnya tidak berada disini." Ujarku dingin tanpa memandang ke arahnya yang mungkin merasa terluka karena sikapku barusan. Baru saja aku akan melangkahkan kakiku untuk pergi menjauh suara merdunya lagi-lagi berhasil menghentikanku.

" Kenapa kau terus-terusan menolakku Al? " tanya Edward. " Kau tahu—aku benar-benar tidak bisa berada jauh darimu, Al. Aku pikir selama beberapa hari ini hubungan kita jauh lebih baik dan kau mulai menerima kehadiranku." Sambungnya lagi. Aku memilih diam dan aku seperti terhipnotis untuk terus mendengarkannya.

" Apa aku benar-benar tidak cukup baik untukmu Al seperti yang Bella katakan?" tanyanya lagi yang kini suaranya jauh lebih dekat dari sebelumnya.

Aku membalikkan tubuhku dan kini berhadapan dengan Edward yang berdiri sangat dekat dariku." I know who you are." Ujarku dan ekspresi terkejut tergambar jelas di wajah Edward. "—a vampire." Sambungku lagi.

Edward berdiri tegang dengan tangannya yang terkepal dan rahangnya mengeras." H-how did you know?"

" Kau tidak perlu tahu itu." Jawabku. " –lalu aku akan menanyakan hal yang sama padamu, apa kau benar-benar cukup baik untukku, Edward Cullen?" Ia hanya diam menatapku. Bibirnya terkatup rapat. Aku tahu hanya cara ini yang mungkin bisa membuatnya menjauh dariku.

" I'm sorry Edward, but you are not good enough to me." Jawabku lagi yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Edward yang masih terpaku ditempatnya.

tbc 

***

Pastii pada kesel yaa AL belum sama Edward :) hihihihi sabarr yaa bentar lagi kokk. ditunggu ya next chap nyaa ^^

Becoming Bella's Twin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang