Chapter 24

1.9K 161 50
                                    

Haii lagi apa kalian semua? Udah pada tidur yaa? Kagett gak tiba-tiba notif muncul aku update cepet? hahaha. Semoga kalian suka dengan chapter ini yaa, jangan lupa tinggalkan jejak kaliaan biar akuu semakin semangatt untuk nulisnyaa!!! terima kasihh dan Happy Reading All :)

Chapter 24

Pria yang bertubuh kecil yang kuketahui namanya Embry dari percakapannya dengan pria yang satu lagi kini mengendarai truk Bella mengantar kami kerumah Emily, sedangkan Jared ia berdiri dibak belakang.

" Emily itu siapa?" tanya Bella yang duduk persis disamping Embry yang sedang menyetir. Dia sudah jauh lebih tenang sekarang setelah apa yang terjadi sekitar 15 menit yang lalu.

" Dia itu pacar Sam—bukan sekarang sudah tunangannya, kurasa. Mereka akan menemui kami disana setelah Sam berhasil melerai mereka—dan setelah Paul dan Jake berhasil mendapatkan baju lagi, kalau masih ada baju Paul yang tersisa." Embry terkekeh.

" Apakah Emily tahu tentang—" lanjut Bella.

" Yeah, dan hey jangan sampai memandangi dia terus ya, Sam akan marah."

Aku mengerutkan keningku mendengar ucapan Embry barusan. " Kenapa aku ingin memandanginya terus?" kata Bella yang penasaran.

Embry tampak ragu-ragu menjawab pertanyaan Bella. " Kalian akan melihat nanti—pokoknya jangan memandangnya terlalu lama." Ia mengingatkan lagi dan Bella pun mengangguk mengerti.

Embry mengemudikan truk hingga melewati rumah yang terletak di paling timur sisi jalan raya berbelok memasuki sepotong jalan tanah yang sempit. Diujung jalan tampak rumah berukuran sedang dua tingkat yang berwarna cokelat. Dibagian kotak jendela depan dibawahnya dipenuhi bungga marigold jingga dan kuning cerah sehingga memberikan kesan hangat pada rumah itu.

Embry membuka pintu dan menghirup udara dalam-dalam " Hmmm, bau masakan Emily." Terdengar suara lompatan turun dari bak belakang dan Jared langsung berjalan menuju pintu diikuti dengan Embry dan Bella yang berjalan dibelakangnya. Aku menaiki satu undakan dan masuk kedalam rumah mengikuti mereka dengan malu-malu.

Ruang depanbya sama seperti rumah Billy Sebagian besar berupa dapur. Ditengahnya terdapat meja makan bundar yang dikelilingi oleh 6 kursi dan diseberangnya terdapat tangga kayu menuju ke lantai atas.

Seorang Wanita muda dengan rambutnya yang lurus panjang berwarna hitam seperti bulu gagak berdiri di konter dekat bak cuci piring mengeluarkan beberapa kue muffin dari Loyang dan menarunhnya di atas piring yang Ia letakan ditengah meja bundar itu. " Kalian lapar?"dengan suaranya yang lembut dan merdu, ia memandang ke arah kami dengan senyum yang tersungging di separuh bagian wajahnya.

Sisi kanan wajahnya dipenuhi bekas luka yang memanjang dari batas rambut hingga ke dagu, tiga garis merah panjang dan tebal, berwarna terang meski luka itu sudah lama sembuh. Ucapan Embry kembali terngiang dan buru-buru mengalihkan pandangan ku ke arah kue-kue muffin buatanya. Baunya sangat lezat. " Oh, kita kedatangan tamu!" ujarnya bersemangat. Aku tersenyum malu-malu ke arahnya memfokuskan pandangan pada bagian sisi kiri wajahnya. "—astaga kalian kehujanan!" katanya yang memperhatikan baju kami yang basah, rambut kami yang berantakan dan lepek. Aku bertaruh penampilanku pasti benar-benar buruk sekali.

"Bella Swan dan Alyssa Swan." Jared menjawabnya sambil menggigit sepotong muffin dari tangannya tidak mempedulikan celananya yang masih basah. Embry tidak terlihat sepertinya dia sedang berganti baju.

" Oh ya, aku sudah mendengar tentang kalian!" sahutnya riang. " Jadi, kau si Wanita vampir?" aku tersentak namun aku memberikannya cengiran berusaha untuk tetap tenang dengan label yang sepertinya sudah melekat pada diriku.

" Ya, dan kau Wanita serigala?" Emily tertawa begitu juga Bella dan Jared.

" Kurasa begitu, dan Bella juga, ya kan?" katanya lagi dan kemudian Ia mendekat. " Sebaiknya kalian ikut aku ke atas dan mengganti baju kalian dulu."

Becoming Bella's Twin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang