Chapter 19

1.8K 236 47
                                    

Haloo :} Maaf yaa baru bisa update lagi, bener-bener lagi stuck untuk alur ceritanya hehe, aku usahakan untuk terus update yaa . selamat membaca, dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian! hehe ^^


Hari demi hari berlalu hingga akhirnya tergantikan dengan bulan. Aku masih menjalani hidupku seperti biasanya, pergi kesekolah kemudian pulang kerumah dan berdiam diri dikamarku menikmati kesendirian. Aku cukup terkejut dengan diriku sendiri yang masih bisa bertahan selama beberapa bulan setelah kepergian Edward.

" Baiklah Ali, aku akan mengirimmu pulang." Aku mendongak dari serealku yang sejak tadi hanya kupandangi tanpa kumakan dan menatap Charlie dengan shock, begitu juga Bella.

" Aku akan mengirimmu pada Renee ke Jacksonville." Sambung Charlie dengan tatapan putus asa.

" B-but, apa salahku? Kenapa kau mengirimku—dan bagaimana dengan Bella? Aku mengernyitkan dahi.

" Bella akan ikut dengan kau." Jawabnya dengan santai.

" What? No Dad!" pekik Bella. " Kenapa kau ikut-ikutan mengirimku pulang?" protes Bella yang langsung memberikan tatapan marah pada Charlie.

" Apa salahku Dad? Selama beberapa bulan terakhir aku tidak melakukan kesalahan apapun, Dad!" protesku.

Charlie menghela nafas. " Kau tidak melakukan apa-apa justru itulah yang menjadi masalahnya, Al."

Aku menatapnya heran. " Lalu apa aku harus membuat onar?"

" Lebih baik begitu,dibandingkan kau hanya berdiam diri dikamar dan melamun berjam-jam seperti mayat hidup." Aku mengernyitkan dahiku sedikit terluka dengan perkataannya.

" Aku tidak melamun Dad—hanya memikirkan beberapa hal." Elakku.

" Oh ayolah Ali, kami berdua punya mata, kau benar-benar seperti tidak punya kehidupan. " balas Charlie lagi.

" Baiklah, maafkan aku Dad." Ujarku sambil menatapnya dengan perasaan menyesal. " Tapi—aku sungguh baik-baik saja. Kau tidak perlu mengirimku dan Bella pulang ke Moms."

" Ini untuk kebaikanmu, Al.."

" Dengar, Dad.." sergahku datar. " Aku akan keluar malam ini jika itu memang Dad inginkan. Aku akan pergi Bersama Bella dan mengajak Jess atau Angela." Lanjutku lagi.

" Benar Dad, aku akan menemani Ali pergi malam ini." Sahut Bella buru-buru. Charlie terdiam sejenak untuk berpikir.

" Baiklah." Desah Charlie yang memilih untuk mengalah. Aku bernapas lega dan mulai memikirkan rencana apa yang harus kubuat malam ini.

***

" Ide mu untuk menonton film zombie benar-benar gila, Al! Aku rasa aku akan bermimpi buruk malam ini!" keluh Jessica tidak berhenti-hentinya dari selesai kami menonton film zombie dibioskop. Aku yang mengajak Bella dan Jessica untuk menonton film--dan film yang kupilih adalah film bertema kan zombie yang saat ini sedang tayang. 

" Tidak diragukan lagi." Bella menyetujui ucapan Jessica. " Kau tidak ketakutan? Aku tidak mendengarmu menjerit sekalipun. " Bella memicingkan matanya menunggu responku.

" Ya ya.. itu cukup menyeramkan." Sahutku berusaha menjaga suaraku terdengar seperti orang yang merasa takut. Bella masih memandangku dengan curiga yang sepertinya ekspresiku tidak menunjukkan orang yang benar-benar ketakutan setelah menonton film zombie. Entah aku tidak merasa sedikitpun ketakutan pada saat menonton film zombie itu. Atau karena efek aku sudah bertemu dengan monster yang jauh lebih menyeramkan dari zombie? Atau karena aku sudah terlalu mati rasa untuk merasa takut akan zombie? Entahlah, aku benar-benar tidak peduli dengan hal itu.

Becoming Bella's Twin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang