20 November 2017
" Jadi gimana kemarin? " Tanya Irene antusias.
" Gak kenapa-napa.. Kita berenang setelah itu pulang. " Dusta Yoana.
Sebenarnya, Yoana dan Sean membuat kesepakatan untuk tidak membererkan kejadian kemarin pada Irene. Sesekali Irene harus diberi pelajaran agar tidak suka menjahili orang lain.
" Kok gitu sih.. harusnya kan Sean-- "
" Senior Sean kenapa? " Celetuk Yoana.
" Sean gak ngomong sesuatu gitu.. kayak ungkapan atau semacamnya. "
Yoana menggeleng.
" Lah, gue pikir ini hari pertama kalian.. "
" Hari pertama apanya? "
" Gak usah dipikirin.. pelajaran udah mau mulai. "
Irene terlihat tak bersemangat, ia pikir akan ada cerita besar pagi ini dari Yoana. Irene sudah membayangkan Yoana yang antusias bercerita, tentang momennya dengan Sean kemarin. Sean yang menyatakan perasaan, Yoana yang menerimanya, lalu diakhiri dengan ciuman. Tapi kenyataan yang didapatkan Irene tidak seperti itu.
♧♧♧
Pulang sekolah, Sean datang ke kelas Yoana. Tentu saja untuk mengantar Yoana pulang sekaligus untuk meminta restu papa Yoana.
" Bang.. lu gimana sih? Katanya mau nembak Yoana kemarin.. "
Baru saja menginjakkan kaki di kelas X IPA-1, Irene tiba-tiba menyambar Sean dengan pertanyaan. Irene berucap dengan pelan, bahkan lebih terdengar seperti bisikan agar Yoana tidak dengar.
" Gue masih gugup.. untuk saat ini lebih baik berteman dulu deh. "
" Gue baru tau orang kayak lu bisa gugup. "
" Ya bisalah.. "
" Lu gak gentle sumpah.. kalau suka harusnya ungkapin. Mau dia di ambil Kevin? "
" Gak lah.. "
" Trus kenapa gak nyatain perasaan lu goblok.. kesel gue. "
" Gue bakal nyatain.. tapi nanti. "
" Pengen mukul orang rasanya.. "
Sean terkekeh menanggapi Irene. Adiknya ini pada awalnya menyuruh Sean menjauh dari Yoana karena tidak mau persahabatannya dengan Yoana menjadi renggang akibat ulah Sean. Untung saja Yoana sabar menghadapi Sean, membuat Irene sedikit tenang. Dan seiring berjalannya waktu, Irene melihat kalau Sean ternyata serius dengan Yoana. Irene pun mulai membantu Sean dan berusaha agar keduanya dekat.
" Kalau dia di ambil Kevin.. gue gak tanggung jawab loh. "
Irene mendengus kesal lalu meninggalkan Sean dan Yoana. Sontak keduanya tertawa bersama karena berhasil menjahili Irene.
Sesekali Irene harus merasakan kesal karena di bohongi. Itu ganjaran untuknya karena sudah berkali-kali berbohong hanya untuk menjahili Sean dan Yoana.
" Papamu ada di rumah kan? " Tanya Sean tanpa basa-basi.
" Ada.. " Jawab Yoana. " Mau kesana sekarang? "
Sean mengangguk. " Biar kuantar, supaya sekalian.. "
Yoana tidak menolak, gadis itu menerima tawaran Sean dengan senang hati. Mereka pun pulang bersama. Sepanjang perjalanan, Sean dan Yoana bercengkrama ria.. menceritakan banyak kejadian yang menurut mereka seru dan lucu. Sean sangat merindukan suasana ini, saat dirinya dan Yoana berpacaran. Tanpa mereka sadari, motor Sean sudah sampai di pekarangan rumah Yoana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle ✔
Юмор{COMPLETED} Sean tidak percaya dengan bualan si peramal yang mengatakan bahwa ia memiliki permen permohonan yang bisa mengabulkan semua keinginan Sean. Masalahnya, keinginan Sean adalah bisa bertemu lagi dengan kekasihnya yang sudah meninggal, Yoan...