Yoana tiba di rooftop sekolah tidak sampai lima menit, disana sudah ada Sean yang menunggunya. Untung saja Sean seorang diri saat ini, Yoana bisa dengan leluasa berbicara dengannya.
" Senior.. "
Suara kalem Yoana memanggil Sean, Sean berbalik dan mendapati Yoana yang sudah berdiri di hadapannya. Yoana datang seorang diri tanpa ditemani Irene. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk Sean, berduaan dengan Yoana tanpa gangguan orang lain. Jujur saja, Sean merindukan semua tentang Yoana. Wajahnya, suaranya, tingkahnya, kebiasaannya. Ketahuilah, jantung Sean berdetak tak karuan hanya karena mendengar suara Yoana yang barusan memanggilnya.
" Aku menunggumu cukup lama. " Sean menampilkan seutas senyum.
" Aku baru saja selesai makan siang.. " Jawab Yoana jujur.
" Tidak masalah. Selama itu kau, aku rela menunggunya. "
Yoana tidak mau berkata-kata.
Sean kembali menggombalinya dan hal itu sama sekali tidak membuat Yoana tersipu. Yoana bukanlah gadis yang gampang tersipu karena gombalan garing dari cowok aneh.
" Mendekatlah.. " Pinta Sean.
Yoana tetap diam ditempatnya. " Tidak.. aku datang kesini karena ingin tau tujuan senior memanggilku. "
" Aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu... Tidak ada maksud tertentu. "
" Kenapa? Kita bahkan tidak saling kenal.. "
" Kita sudah saling kenal Yoana, kau saja yang tidak sadar. "
" Aku tidak pernah bertemu denganmu.. "
" Kita sudah bertemu sekarang.. " Sean mendekat. " ..dan akan bertemu untuk hari esok dan seterusnya. "
" Bagaimana senior bisa mengenalku??? "
" Kau tidak perlu tau. Pokoknya aku mengetahui semua tentangmu, baik luar maupun dalam. "
Ambigu sekali kata-kata Sean, Yoana reflek mundur dan menutupi bagian dadanya. " Apa maksudnya luar dan dalam? "
" Kau pasti tau maksudku.. " Sean menahan senyum sambil meneliti tubuh Yoana. Siapa coba yang tidak pikir macam-macam kalau dilirik seperti itu.
" Dasar mesum!! "
Yoana tidak kuasa menahan marah, ia mengambil ancang-ancang untuk memukul Sean. Pukulannya tepat sasaran, Sean hampir terjungkal karena serangan itu.
" Kau benar-benar aneh, aku membencimu.. " Ujar Yoana kesal.
" Kenapa kau memukulku? Apa aku salah bicara? "
Yoana makin kesal, dia lagi-lagi menghajar Sean dengan pukulan bertubi-tibu. " Dasar pedhophile mesum.. jangan dekat-dekat denganku lagi. "
Badan Sean encok karena serangan itu. Setelah puas menghajar Sean, Yoana beranjak pergi dari rooftop. Meninggalkan Sean yang sudah bonyok. Sean berusaha berjalan dengan tertatih, memegang rahang dan badannya yang sakit akibat pukulan tadi.
♧♧♧
" Bangke.. lu habis berkelahi? "
Baru saja menginjakkan kaki di kelasnya, Sean harus menghembus nafas kasar karena mendengar suara heboh Brandon.
" Gak lah.. " Jawab Sean.
" Terus kenapa bisa bonyok gini? " Selena ikutan bertanya.
" Gue dihajar Yoana.. " - Sean
" Bwahahahaha.. ngakak jir. Gak etis banget ceritanya, digebukin cewek. " - Brandon tertawa ngakak.
Sedangkan Selena kebingungan, dia tidak tau dan tidak pernah dengar nama Yoana sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle ✔
Humor{COMPLETED} Sean tidak percaya dengan bualan si peramal yang mengatakan bahwa ia memiliki permen permohonan yang bisa mengabulkan semua keinginan Sean. Masalahnya, keinginan Sean adalah bisa bertemu lagi dengan kekasihnya yang sudah meninggal, Yoan...