15 Juli 2017
Hari ini adalah hari ketiga terhitung sejak awal masuk sekolah, hari ini juga adalah hari terakhir MOS bagi siswa-siswi baru. Ada perasaan senang yang dirasakan siswa-siswi yang sedikit lagi akan merasakan bangku kelas X SM Senior High School. Mereka mengerahkan tenaga mereka untuk MOS terakhir, berusaha menampilkan yel-yel neraka itu sebaik mungkin agar memberi kesan terakhir yang indah bagi kakak OSIS.
" Adik-adik.. cukup yel-yelnya untuk hari ini. " Suara dari ketua OSIS membuat semua siswa-siswi senang, akhirnya yel-yel neraka itu telah mereka selesaikan.
Ketua OSIS tersenyim tipis sambil melirik beberapa wajah adik-adik tingkatnya yang terlihat capek.
" Dengan ini para OSIS menyatakan bahwa kalian resmi masuk ke SM Senior High school.. "
Tepuk tangan para OSIS terdengar di lapangan luar sekolah, mereka tersenyum ke arah adik-adik tingkat mereka. Bahkan, ada beberapa OSIS yang minta maaf karena sudah memarahi mereka.
Lapangan luar sekolah berhadapan langsung dengan jendela kelas, hal itu membuat para murid kelas XI dan XII banyak yang mengintip ke luar jendela. Hanya sekedar karena penasaran atau karena ingin mencuci mata.
" Gila, anak-anak barunya cantik semua.. "
" Gue suka yang pake kacamata itu, parah sih manisnya.. "
" Kalau gue yang badai di ujung sana, mirip Seohyun SNSD jir... "
Itulah celoteh para murid kelas XI IPS-1 di dalam kelas saat mereka mendapat jamkos. Hampir semua laki-laki menengok ke jendela luar karena ingin menyaksikan adik kelas mereka yang cantik-cantik.
" Bro, lu gak ikutan cuci mata? " Brandon menepuk pundak Sean yang masih asik tiduran. Membuat Sean mendongak menatapnya.
" Gak. " Jawab Sean singkat, padat, dan jelas.
" Banyak yang cantik, nanti lu menyesal kalau gak lihat. "
" Gue gak berminat. "
Sean kembali tidur, Brandon mendengus kesal dibuatnya. Ini sudah hari ketiga mereka kembali sekolah dan Sean masih stay dengan muka tak bersemangatnya dan tampang amburadulnya.
" Ya sudah, kalau nyesal gue gak tanggung loh.. "
Brandon pun ikut dalam kerumunan lelaki haus wanita cantik, bergosip sambil menilai siapa yang paling cantik dari antara mereka.
♧♧♧
Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, menandakan bahwa pelajaran telah usai. Seluruh siswa segera menyimpan kembali buku ke dalam tas mereka lalu bersiap pulang. Begitupun dengan Sean. Masih dengan gelagat tidak bersemangat, dia merogoh tasnya lalu hendak beranjak pulang.
" Buru-buru amat, mau kemana? " Brandon mencegatnya yang hampir melangkahkan kaki keluar kelas.
" Mau langsung ke makam.." Jawab Sean.
Brandon menyeringit heran. " Hah? Siang-siang ngapain ke makam. "
Pertanyaan itu dibalas dengan tangan Sean yang menjitak dahi Brandon. Brandon meringis kesakitan akibat jitakan itu.
" Gak usah bercanda, gue gak mood.. "
" Gue nanya karena emang gak ngerti, jir.. lu kesambet apa sampai pergi ke makam siang-siang begini? "
" Sekali lagi pura-pura pikun, gue hajar lu.. "
Brandon makin tidak mengerti dengan maksud Sean, sebenarnya Sean hanya bercanda atau bagaimana? Tapi bercandanya garing cuy, gak jelas lebih tepatnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle ✔
Humor{COMPLETED} Sean tidak percaya dengan bualan si peramal yang mengatakan bahwa ia memiliki permen permohonan yang bisa mengabulkan semua keinginan Sean. Masalahnya, keinginan Sean adalah bisa bertemu lagi dengan kekasihnya yang sudah meninggal, Yoan...