🥀 - Couple Street

227 55 8
                                    

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, membuat para siswa berbondong-bondong keluar dari kelas. Begitupun dengan Irene dan Yoana, keduanya melesat ke luar sekolah agar dapat segera pulang.

Perlu diketahui bahwa sepanjang jalan, Irene terlihat sangat lesu. Yoana sadar bahwa pertemuan mereka dengan Kevin and the geng saat istirahatlah yang membuat mood Irene jadi berantakan parah. Bahkan saat Irene berpapasan dengan Jun di koridor sekolah, Irene tidak menanggapi kekasihnya itu. Sepertinya pikiran gadis itu sedang kosong.

" Irene.. kenapa sih melamun terus? "

Yoana menghentikan langkah Irene, adik Sean itu menatap lelah Yoana.. bingung harus memberi jawaban apa.

" Gue cuma ngantuk.. " Jawab Irene asal.

" Kok bisa? Kurang tidur semalam? "

" Gak.. cuma lagi banyak pikiran. "

Ini tidak baik. Bisa bahaya jika Irene pulang sendiri, celaka akan menantinya.

" Kita ke kelas Sean ya.. supaya kalian pulang bareng. "

" Gak usah.. gue pulang sendiri aja. "

" Bawel ahh.. kalau nanti kenapa-napa siapa yang mau tanggung jawab? "

" Astaga Na.. gue serius gak apa. Semalem gue adu mulut dengan Sean, kira-kira sampai subuh.. gue ngantuk gara-gara itu. "

Tak mendengar penjelasan Irene, Yoana tetap menarik adik Sean ke kelas XI IPS-1 yang adalah kelas Sean.

" Na.. gue gak mau ketemu Sean. Gue ceritanya lagi berantem sama dia, masa gue tiba-tiba nongol di kelasnya.. kan kesannya gak banget.. "

" Lu aja deh yang pulang bareng Sean.. gue ikhlas sepenuh hati. " Sambung Irene.

" Trus kalau ada apa-apa dijalan gimana? Kalau pulang sama Sean kan setidaknya ada yang jaga.. "

" Gue gak mau Yoana.. "

Yang tidak Irene sadari, ternyata keduanya sudah berada di depan kelas Sean. Sean dan Brandon yang baru saja melangkah dari tempat duduk mereka, cukup kaget saat melihat ada Irene dan Yoana di depan kelas mereka.

" Loh.. kalian tumben kesini. " Ini Brandon yang bicara. Brandon mendekat ke Yoana dan Irene, disusul Sean di belakangnya.

Sean main-main mata saat tatapannya dan tatapan Yoana bertemu. Berkedip sekali dengan maksud menggoda Yoana, membuat Yoana harus menahan senyumnya.

" Lu kenapa pucat? " Tanya Brandon ke Irene. Punggung tangan Brandon menyentuh dahi Irene, hendak memeriksa suhu tubuh gadis itu. " Gak demam sih.. "

" Gue memang gak sakit.. "

" Beneran gak apa-apa? " Ujar Sean nampak khawatir. Tangan Sean juga terulur ke dahi Irene, ingin memastikan kevalidan ucapan Brandon. Masalahnya adiknya terlalu lesu, kalau sampai kenapa-napa kan bahaya.

" Pulang sama gue deh.. kasihtau bang Jun lu gak bakal pulang bareng dia hari ini. " Sambung Sean.

" Gak mau.. "

Gimana sih, sudah bagus-bagus Sean mau berbaik hati menawarkan tumpangan pulang, Irene malah nolak.

" Kalo lu kenapa-napa, mama marahnya ke gue pasti.. " Sean menyentil dahi Irene. Geram dengan sikap adiknya yang kadang gak bisa diatur.

" Kita kan ceritanya lagi marahan.. gue gak mau lah pulang sama lu. " Perkataan Irene membuat Sean, Brandon, dan Yoana sontak menepuk jidat. Alasan macam apa itu, gengsi Irene memang cukup tinggi.

Miracle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang