🥀 - Special (Willem)

255 48 4
                                    

11 Mei 2070

Willem POV

Hai.. namaku Willem

Mungkin kalian semua tidak tau siapa diriku, maka izinkan aku memperkenalkan diri dengan lebih rinci terlebih dulu.

Aku adalah anak seorang ilmuan terkenal yang berasal dari masa depan dan aku adalah peramal yang memberikan Sean permen permohonan agar ia bisa mengubah sejarah hidupnya bersama sang pacar, Yoana.

Ini baru fakta pertama yang kusebutkan..

Masih ada satu fakta lagi yang akan membuat kalian terkejut jika mendengarnya.

"Hey apa yang kau lakukan disitu?" Tiba-tiba saja suara Sena menggangguku yang diam-diam mengembalikan ramuan milik papa.

Sena adalah adikku kalau kalian mau tau.

Dialah orang yang menelponku sambil marah-marah saat tau sejarah hidup Sean kacau karena permen permohonan.

"Kau berniat mencuri penemuan papa lagi?"

Beginilah Sena, suka menuduh sembarangan. Padahal niatku kesini murni untuk mengembalikan apa yang sudah kucuri.

"Kau tidak lihat aku sedang mengembalikannya?"

"Aku tidak percaya padamu.." Sena menatap lekat-lekat diriku, seakan sedang menginterogasi.

"Aku sudah tidak bisa menahannya lagi.. akan kulaporkan ke papa kalau kau sudah mencuri penemuannya. Aku tidak sabar melihat papa yang akan menghantam pantatmu."

Sena malah tertawa setan, mungkin sedang membayangkan diriku yang tersiksa kala dipukul sang papa. Melihatku menderita adalah definisi kebahagiaan sesungguhnya bagi Sena.

Sedangkan aku sontak memegang bokong, tak sadar jika ludahku sudah kuteguk dengan susah payah, membayangkan bokong akan dipukul membuatku langsung pucat.

"Dasar tukang lapor.." Semburku.

"Itu lebih baik daripada pencuri yang seenaknya mengubah sejarah hidup seseorang." Sena tak mau kalah beradu denganku.

"Hey aku melakukan ini demi kebaikan semua orang."

"Alasan.."

Aku tidak mau disalahkan atas perlakuanku ini. Aku menyelamatkan hidup kita semua, setidaknya Sena kurang ajar ini menunjukkan sedikit rasa terima kasihnya.

"Jika aku tidak bertindak maka kakek nenek tidak akan bersama, jika kakek nenek tidak bisa bersama maka papa tidak akan lahir, jika papa tidak lahir maka kita berdua tak akan pernah ada di dunia ini--"

"--Aku menyelamatkan hidup kita semua. Bukannya berterima kasih, kau malah menceramahiku.."

"Itu karena kau hampir membuat kakek celaka. Bagaimana bisa kau seenaknya memberikan permen permohonan ke kakek tanpa tau efek sampingnya?"

"Itu karena situasinya mendesak.."

"Selalunya tak mau salah."

"Karena aku memang tidak salah.."

Alhasil kami berdua saling berpaling. Istilah yang paling tepat adalah ngambek satu sama lain. Aku menunggu Sena capek dengan kelakukannya sendiri. Palingan sebentar lagi dia akan menyudahi perdebatan kami dan meminta maaf.

~ • ~

Ini aneh..

Sampai pulang di rumah pun Sena tetap tak mau bicara denganku. Dia bahkan langsung melesat ke kamarnya tanpa mengucapkan apapun kepada seorang pun di rumah.

Miracle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang