» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 1 «

1.7K 227 56
                                        

Laki-laki, hal yang paling dihindari oleh gadis cantik bernama (Surname) (Name). Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena dia membenci laki-laki, kecuali Ayah dan Kakaknya.

Selain Ayah dan Kakaknya, dia membenci semua laki-laki yang ada. Meskipun laki-laki itu berlaku baik padanya. Karena (Name) percaya bahwa laki-laki yang ada di luaran sana memasang 'topeng' palsu di wajah mereka.

(Name) sama sekali tidak bisa mempercayai mahkluk yang dinamakan laki-laki. Siapapun itu.

Tapi ....

"(Surname)-San, aku menyukaimu! Tolong terima aku!"

Hirugami Sachiro, orang pertama yang menyatakan perasaannya pada gadis yang membenci laki-laki itu. Di tangan lelaki berambut cokelat itu, terdapat sebuket bunga anyelir.

(Name) hanya menatap datar Hirugami. Tanpa sadar, tangannya gemetaran hanya dengan melihat laki-laki itu. Tatapan matanya seolah menunjukkan rasa takut dan marah, tapi juga menunjukkan kesedihan yang mendalam.

"Maaf."

(Name) langsung membalikkan badannya dan berjalan cepat meninggalkan Hirugami sebelum dia semakin ketakutan melihat laki-laki itu.

Kedua tangannya memeluk dirinya sendiri, jalannya dipercepat. Terlihat sangat jelas kalau dia menghindari Hirugami.

Sementara itu, Hirugami masih berdiri kaku di tempatnya. Dia sudah menyiapkan keberanian sampai seminggu lamanya hanya untuk menyatakan perasaan yang sudah lama dia pendam.

Tapi dia ditolak dan ditinggalkan sendirian.

Hirugami menghela nafas dan menatap buket bunga di tangannya.

"Aku ditolak."

.

.

.

"(Surname)-San! Tolong terima ini!"

Hirugami menyodorkan sebuket bunga anyelir ke arah (Name) yang sedang berjalan bersama teman-temannya.

"M-maaf ...."

(Name) lagi-lagi membalikkan badannya dan pergi begitu saja. Teman-temannya meminta maaf kepada Hirugami karena (Name) sudah pergi begitu saja.

"Ah tidak apa-apa."

Setelah menjawab begitu, teman-teman (Name) langsung menyusul gadis yang baru saja menolak Hirugami itu. Meskipun gadis tadi langsung berlari setelah membalikkan badannya.

Hirugami lagi-lagi menatap bunga di tangannya. Rasa sedih mulai muncul di dalam hatinya.

"Aku ditolak lagi."

Tapi Hirugami bukan tipe orang yang cepat menyerah.

.

.

.

"(Surname)-San, mau menonton film bersama? Aku dapat tiket-"

Sret!

Tanpa menjawab apapun, (Name) langsung membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Hirugami. Badannya gemetaran, Hirugami bisa melihatnya dengan jelas.

"... aku belum selesai bicara."

Hirugami kembali menghela nafas, dia tidak mengerti kenapa (Name) menghindarinya terus-menerus.

30 Days • Hirugami Sachiro X Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang